Presiden AS Joe Biden. (EPA)
Marcheilla Ariesta • 19 June 2024 17:15
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa, 18 Juni 2024 mengumumkan upaya baru untuk memberikan jalan menuju kewarganegaraan bagi ratusan ribu imigran ilegal di AS yang menikah dengan warga negara Negeri Paman Sam. Keputusan ini menjadi sebuah langkah di tahun pemilu yang sangat kontras dengan rencana saingannya dari Partai Republik, Donald Trump, untuk melakukan deportasi massal.
Di sebuah acara di Gedung Putih, Biden mengkritik Trump karena memisahkan keluarga migran di perbatasan AS-Meksiko dan menggunakan bahasa yang menghasut tentang imigran gelap di AS, termasuk komentar bahwa mereka “meracuni darah negara kita.”
"Sulit dipercaya hal itu dikatakan, namun dia sebenarnya mengatakan hal ini dengan lantang. Dan itu keterlaluan," kata Biden.
"Saya tidak tertarik bermain politik dengan perbatasan atau imigrasi. Saya tertarik untuk memperbaikinya," lanjut Biden, dilansir dari Asia One, Rabu, 19 Juni 2024.
Program Biden yang baru akan terbuka bagi sekitar 500.000 pasangan yang telah tinggal di AS setidaknya selama 10 tahun mulai 17 Juni. Sekitar 50.000 anak di bawah usia 21 tahun yang orang tuanya berkewarganegaraan AS juga akan memenuhi syarat.
Biden, seorang Demokrat yang mengincar masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden 5 November, menjabat dan berjanji untuk membalikkan banyak kebijakan imigrasi Trump yang membatasi. Namun ketika dihadapkan pada tingginya rekor penangkapan migran di perbatasan AS-Meksiko, Biden telah memperketat pendekatannya.
Awal bulan ini, Biden melarang sebagian besar migran melintasi perbatasan AS-Meksiko untuk meminta suaka, sebuah kebijakan yang mencerminkan larangan suaka serupa di era Trump dan menuai kritik dari pendukung imigrasi dan beberapa anggota Partai Demokrat.
Program legalisasi yang direncanakan Biden untuk pasangan warga negara AS dapat memperkuat pesan kampanyenya bahwa ia mendukung sistem imigrasi yang lebih manusiawi dan menunjukkan perbedaannya dengan Trump, yang telah lama memiliki sikap garis keras terhadap imigrasi legal dan ilegal.
"Patung Liberty bukanlah hanya peninggalan sejarah Amerika. Itu masih mencerminkan siapa kita," kata Biden.
Program ini hampir pasti akan menghadapi tantangan hukum dan calon presiden dapat berupaya untuk mengakhirinya. Gubernur Texas Greg Abbott, seorang anggota Partai Republik yang negara bagiannya pernah melawan Biden di pengadilan mengenai kebijakan imigrasi, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa upaya baru tersebut “jelas-jelas ilegal” dan “menjadi kaki tangan.”
Amerika sudah menyediakan jalur kewarganegaraan bagi imigran yang menikah dengan orang Amerika dan memasuki negara tersebut secara sah dengan visa. Namun dalam banyak kasus, mereka yang masuk secara ilegal harus meninggalkan AS terlebih dahulu selama bertahun-tahun sebelum diizinkan kembali secara legal.
Program baru ini akan memungkinkan pasangan dan anak-anak mereka untuk mengajukan permohonan izin tinggal permanen tanpa harus bepergian ke luar negeri, sehingga menghilangkan kemungkinan proses yang panjang dan perpisahan keluarga. Pemerintah berencana meluncurkan program ini dalam beberapa bulan mendatang dan masih belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan pasangan untuk mendapatkan tempat tinggal permanen.
Jika mereka diberikan izin tinggal permanen, mereka pada akhirnya bisa mengajukan permohonan kewarganegaraan AS. Orang yang dianggap sebagai ancaman keamanan publik atau yang memiliki riwayat kriminal yang didiskualifikasi tidak akan memenuhi syarat.
Penerapannya akan dilaksanakan dalam beberapa bulan mendatang dan kemungkinan besar penerima manfaatnya adalah warga Meksiko, kata pejabat Biden melalui telepon dengan wartawan.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Selasa mengatakan, keputusan untuk mengatur status migrasi keluarga Meksiko di Amerika Serikat adalah “berita yang sangat baik."
Pernyataan Biden di Gedung Putih terkait dengan peringatan program Deferred Action for Childhood Arrivals.
Mantan Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Biden meluncurkan program DACA pada 2012, sebuah upaya legalisasi besar lainnya yang saat ini memberikan keringanan deportasi dan izin kerja kepada 528.000 orang yang dibawa ke AS saat masih anak-anak.
Pemerintahan Biden juga mengumumkan panduan untuk memudahkan penerima DACA memperoleh visa kerja terampil.
Pendaftar DACA, Javier Quiroz Castro, bergabung dengan Biden di Gedung Putih dan mengatakan program tersebut memungkinkan dia bekerja secara legal sebagai perawat di Houston, termasuk selama pandemi Covid-19.
“Ini memungkinkan saya untuk tinggal dan bekerja serta membangun keluarga di satu-satunya negara yang pernah saya kenal dan cintai,” tutupnya.
Baca juga: Perbatasan AS-Meksiko Ditutup, Migran Ilegal Dapat Langsung Dideportasi