Ilustrasi Garuda Indonesia. Foto: MI/Panca Syurkani
Annisa Ayu Artanti • 13 August 2024 15:54
Jakarta:
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan penumpang pada capaian kuartal II-2024 sebesar 34,99 persen menjadi 6,11 juta penumpang. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, maskapai pelat merah itu mengangkut 4,52 juta penumpang.
Hingga akhir semester I-2024, total penumpang yang menggunakan Garuda Indonesia sebanyak 11,53 juta penumpang.
Pertumbuhan jumlah penumpang juga sejalan dengan pertumbuhan frekuensi penerbangan yang sebesar 18,90 persen hingga akhir semester I-2024.
Sementara untuk kargo, pada kuartal II-2024 Garuda Indonesia mencatat pertumbuhan jumlah angkutan kargo sebesar 37,80 persen atau menjadi 53.326 ton kargo secara year-on-year (YoY).
Peningkatan tersebut salah satunya ditunjang oleh pertumbuhan komoditas general cargo, utamanya trafik kargo internasional Garuda Indonesia, yang tumbuh hingga 54,01 persen.
"Pencapaian pada periode kuartal II-2024 ini merepresentasikan penguatan kinerja Garuda Indonesia di tengah momentum akselerasi fase pemulihan kinerja Perusahaan, yang saat ini ditunjang berbagai inisiatif aksi korporasi baik dari layanan penerbangan penumpang maupun angkutan kargo di Garuda Indonesia dan Citilink," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 Agustus 2024.
Dia mengatakan, perolehan angka pada jumlah angkutan penumpang tersebut dikontribusikan oleh Garuda Indonesia (mainbrand) sebanyak 2,85 juta penumpang, yang mencerminkan peningkatan hingga 56,70 persen dari 1,82 juta penumpang pada kuartal II-2023.
Sementara itu, jumlah angkutan Citilink juga tercatat tumbuh 20,44 persen (YoY) menjadi 3,26 juta penumpang. Adapun perolehan angkutan kargo dikontribusikan oleh Garuda Indonesia (mainbrand) sebanyak 32.536 ton dan Citilink sebanyak 20.790 ton.
Optimalisasi kapasitas alat produksi
Saat ini, lanjut dia, Garuda Indonesia terus melakukan optimalisasi kapasitas alat produksi sejalan dengan tumbuhnya demand mobilisasi masyarakat menggunakan transportasi udara.
Upaya tersebut salah satunya diperkuat melalui tingkat utilisasi armada Garuda Indonesia secara grup, yang pada periode kuartal II-2024 tercatat menunjukkan konsistensi capaian efisiensi operasional yang lebih baik, yaitu meningkat sebesar 00:17 menit dibandingkan dengan catatan pada periode yang sama di 2023, dari 8 jam 2 menit menjadi 8 jam 19 menit.
Sedangkan jika dibandingkan dengan periode kuartal sebelumnya (Q-to-Q), tingkat utilisasi pesawat juga meningkat lima persen atau 24 menit dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 7 jam 55 menit.
Dalam rangka menjaga konsistensi capaian kinerja operasional di semester II-2024, Garuda Indonesia terus melaksanakan sejumlah inisiatif strategis, mulai dari peningkatan nilai tambah layanan penerbangan bagi para pengguna jasa, pengembangan layanan ground handling, hingga optimalisasi rute dan fleet maintenance.
Selain itu, upaya kolaborasi dan sinergi dalam lini bisnis ancillary revenue yang terus dioptimalkan juga menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya di era pascapandemi.
"Melalui berbagai langkah perbaikan yang terus diselaraskan di seluruh lini layanan dan operasional, kami berharap upaya akselerasi kinerja Garuda Indonesia dapat terwujud sesuai dengan proyeksi di fase pasca-restrukturisasi,” ucap Irfan.