Waspada, Penjualan Ritel Bakal Terus Merosot hingga Idulfitri 2025

Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.

Waspada, Penjualan Ritel Bakal Terus Merosot hingga Idulfitri 2025

Insi Nantika Jelita • 13 November 2024 14:44

Jakarta: Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede meramalkan penurunan kinerja penjualan ritel akan terus berlanjut. Menurutnya, hal itu bakal terjadi selama belum ada kebijakan konkret dari pemerintah, terutama dari sisi permintaan dalam rangka mendongkrak daya beli masyarakat kelas menengah yang tengah terpuruk.

"Selama belum ada kebijakan yang signifikan dari pemerintah untuk menggenjot daya beli kelas menengah, penurunan IPR (Indeks Penjualan Riil) diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan," ungkap Josua, dilansir Media Indonesia, Rabu, 13 November 2024.

Rilis Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran yang merosot signifikan, tecermin dari IPR pada Oktober 2024 diperkirakan mencapai 209,5 atau tumbuh sebesar 1,0 persen secara tahunan (yoy). Angka tersebut menurun dibandingkan IPR September 2024 yang tercatat 210,6 atau tumbuh 4,8 persen (yoy).

Josua memperkirakan, anjloknya penjualan ritel akan terus terjadi hingga periode Idulfitri 2025. Hal itu tak lepas dari keputusan masyarakat kelas menengah yang kini hanya belanja untuk kebutuhan primer saja.


Ilustrasi industri manufaktur. Foto: dok MI

 

Baca juga: Hippindo Terus Memperkuat Posisi Ritel Indonesia di ASEAN

PHK industri manufaktur


Kondisi itu diperparah oleh fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa industri manufaktur.

"Kinerja penjualan ritel yang mengalami perlambatan dan turunnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat," ucap dia.

Josua mengatakan seluruh kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks, kecuali kelompok konsumen dengan pengeluaran antara Rp1 juta-Rp2 juta yang mengharapkan kelanjutan program pemerintah penyaluran bantuan langsung tunai mitigasi risiko pangan (MRP).

Dalam rilisnya, BI menyebut kinerja penjualan eceran pada Oktober 2024 ditopang oleh peningkatan penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, suku cadang dan aksesori, serta subkelompok sandang.

Secara bulanan, penjualan eceran dikatakan membaik meski masih mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen (mtm). Perbaikan didorong oleh kenaikan penjualan subkelompok sandang, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, serta suku cadang dan aksesori didukung oleh kelancaran distribusi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)