Lebaran dan Akhir Tahun Jadi Momentum Pendongkrak Pergerakan Turis Lokal

Wisatawan domestik saat mengunjungi Desa Wisata Penglipuran, Bali. Foto: MI/Ramdani.

Lebaran dan Akhir Tahun Jadi Momentum Pendongkrak Pergerakan Turis Lokal

Media Indonesia • 14 March 2024 15:23

Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan sebanyak 14 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) serta 1,25 miliar sampai 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) atau turis lokal di tahun ini.

Merespons hal tersebut, Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyatakan momentum Lebaran dan tahun baru adalah faktor pendongkrak dari target realisasi khususnya untuk turis lokal di tahun ini.

"Kita harus optimis itu tercapai. Momentum yang kita bisa ambil untuk bisa mencapai realisasi wisnus itu salah satunya adalah sebentar lagi kita libur lebaran, ini panggung terbesar. Itu salah satu kejarannya di situ, yang kedua yang terbesar lagi adalah momentum tahun baru di akhir tahun," kata Maulana saat dihubungi Kamis, 14 Maret 2024.

Di antara kedua momentum itu, sambung dia, hal yang paling penting tidak adalah pergerakan dari kegiatan harian dari masyarakat yang jadi harapan untuk menunjang pergerakan wisnus sejumlah 1,25 miliar itu.

Menurut dia, hal penting yang lain adalah bagaimana pemerintah sekarang mengejar traveling di Indonesia agar lebih digalakkan dan memudahkan cost of traveling.

"Sehingga harapan target 1,25 miliar pergerakan itu bisa tercapai. Cost of traveling itu macam-macam yang paling utama menjadi kendala di masyarakat adalah transportasi."

"Untuk tiket pesawat, masyarakat banyak yang mengatakan bahwa biaya lebih murah untuk traveling ke luar negeri daripada di dalam negeri. Tidak lupa, memicu pergerakan wisatawan tentu harus didukung daya beli masyarakat," tambah Maulana.
 

Baca juga: Meski Belum Capai Target, Pergerakan Turis Lokal Sudah di Atas Sebelum Covid-19
 

Pariwisata sensitif dengan daya beli


Industri pariwisata, jelas Maulana, selalu sensitif dengan daya beli atau kemampuan ekonomi masyarakat untuk melakukan kegiatan atau melakukan perjalanan wisata. Apabila masalah tersebut tidak bisa diantisipasi, ia menilai target tahun ini juga tidak akan bergerak.

"Kami dari sisi hotel yang paling kita lihat yang paling besar berkontribusi terhadap pergerakan wisnus adalah kegiatan pemerintah lintas daerah," tutur dia.

"Kita melihat kontribusi kegiatan pemerintah masih di atas 40 persen di hotel, ini bisa kita lihat pergerakan pemerintah lintas daerah yang jadi salah satu pendukung untuk mencapai target tersebut," tambah Maulana.

Adapun hambatan yang paling besar untuk mencapai target tersebut adalah masalah tiket dan ketersediaan akses yang kurang cukup baik.

"Setelah covid, jumlah penerbangan ke setiap destinasi tidaklah sama karena keterbatasan pesawat saat sebelum pandemi. Belum semua daerah dapat memenuhi jumlah penerbangan sama seperti sebelum covid, ini yang menjadi salah satu kendala terbesar selain kita bicara harga tiket itu sendiri," jelas dia.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)