Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Terus Bertambah

Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur. MI/Palce Amalo

Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Terus Bertambah

Media Indonesia • 14 January 2024 13:22

Flores Timur: Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi sebanyak lima kali pada Sabtu, 13 Januari 2024. Jumlah warga yang mengungsi terus bertambah dari sehari sebelumnya 6.536  orang bertambah menjadi 6.550 orang.

Letusan gunung dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan ini memaksa warga yang masih berdiam di desa-desa di sekitar kaki gunung memilih mengungsi. Sampai Minggu (14 Januari) pagi, total pengungsi yang tercatat di posko telah mencapai 6.550 orang.

"Kemarin lima kali letusan dengan tinggi 500-1000 meter di atas permukaan kawah dan warna asap putih dan kelabu," ujar Kadis Kominfo Flores Timur, Hery Lamawuran mengutip laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
 

Baca: Pengungsi Erupsi Lewotobi Laki-Laki Mulai Terserang ISPA

Aliran lava pijar dan guguran ke sektoral arah Timur Laut sejauh lebih kurang 2 kilometer serta ke arah sektoral Barat Laut-Utara sejauh lebih kurang 1 kilometer dari kawah utama. Menyusul letusan terbaru tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 kilometer dari pusat letusan dan sektoral 5 kilometer ke arah Barat Laut-Utara dan Timur Laut.

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Jika terjadi erupsi dan hujan abu, tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan menggunakan masker untuk melindungi hidung dan mulut serta kaca mata untuk melindungi mata.

Sementara itu, desa dan kelurahan yang terdampak letusan gunung juga bertambah dari sebelumnya 8 menjadi 9. Satu kelurahan yang turut terdampak ialah Ritaebang yang terletak di Kecamatan Solor Barat, Pulau Solor yang terletak di bagian timur Pulau Flores. Menurut Hery, ribuan pengungsi terserang penyakit sakit di lokasi pengungsian. Dengan rindian infeksi saluran pernapasan atas sebanyak 1.518 orang, diare 39 orang dan satu orang menderita malaria.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)