Ridwan Kamil Sebut Elektabilitas RIDO di Pilkada Jakarta Fluktuatif

Solo: Calon Gubernur DK Jakarta nomor urut 01 Ridwan Kamil menanggapi elektabilitas RIDO yang berada di puncak popularitas. Menurutnya, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) masih naik turun sampai saat ini.

"Elektabilitas naik turun. Jadi kalau lihat survei itu seperti prakiraan cuaca harus direspons," ujarnya ditemui usai pertemuan dengan Jokowi di Solo, Jumat, 1 November 2024.

Ia menjadikan hasil survei tersebut sebagai motivasi. Sebab, hasil survei bukan penentu menang kalah dalam Pilgub Jakarta 2024.

"Kalau survei baik, teruslah bekerja, lebih giat, lebih semangat. Kalau surveinya baik jangan terlalu lengah, jangan lelah. Teruslah bekerja mau baik mau buruk. Survei bukan penentu takdir, hanya untuk mengevaluasi. Per hari ini kan naik turun tapi posisi lebih banyak menang," bebernya.

Sebelumnya, Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membeberkan popularitas Ridwan Kamil terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. Popularitas calon gubernur nomor urut 1 itu paling tinggi.

"Popularitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur berada pada angka 97,8 persen," kata Direktur LSKP LSI Denny JA Sunarto Ciptoharjono, dalam pemaparan hasil survei, Rabu, 30 Oktober 2024.
 

Baca juga: Ridwan Kamil Berharap Jokowi Kampanyekan RIDO untuk Pilgub Jakarta 2024

Sementara itu, cagub nomor urut 3 Pramono Anung di urutan kedua dengan popularitas 58,3 persen. Kemudian, Dharma Pongrekun 20 persen. 

"Ridwan Kamil juga terpotret sebagai calon gubernur yang paling disukai dengan persentase 74,1 persen," kata Sunarto.
 
Survei tersebut juga membeberkan elektabilitas pasangan calon. Sunarto mengatakan dalam sigil kali ini, persaingan di pilkada Jakarta lebih kompetitif.

”Ridwan Kamil-Suswono mendapat elektabilitas 37,4 persen. Sedikit unggul dari pasangan Pramono Anung Rano Karno yang memperoleh 37,1 persen. Pasangan independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 4 persen,” kata dia. 

Sunarto juga memberi catatan masih ada 21,5 persen responden yang belum menentukan pilihan. Artinya, pilkada Jakarta akan tetap kompetitif sampai waktu pemilihan pada 27 November 2024. 

”Ini pertarungan yang masih berdarah-darah, nanti kita lihat bagaimana hasil akhirnya. Karena satu bulan terakhir ini akan menentukan kemenangan,” terang Sunarto.