Dukung Makan Bergizi Gratis, 60 Perusahaan Bakal Investasi Sapi di Dalam Negeri

Makan Bergizi Gratis. Foto: Medcom.id.

Dukung Makan Bergizi Gratis, 60 Perusahaan Bakal Investasi Sapi di Dalam Negeri

Kautsar Widya Prabowo • 31 October 2024 16:32

Jakarta: Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan bahwa sudah puluhan perusahan yang tertarik berinvestasi susu dan daging sapi. Hal ini direcanakan untuk mendukung program makan bergizi gratis.

"Kalau untuk mendatangkan sapi hidup yang untuk perah itu kalau enggak salah ada sekitar 50-60 perusahaan, yang susu yang sapi untuk daging juga sama segitu," ujar Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Agustus 2024. 

Sudaryono menjelaskan puluhan perusahaan ini telah mendatangani nota kesepahaman (MoU). Tapi belum melakukan impor sapi ke dalam negeri. 

"Komitmen tapi ya, artinya belum ada satupun perusahaan yang mendatangkan sapinya," jelasnya.

Baca: 

Pemerintah Butuh 2 Juta Sapi untuk Makan Bergizi Gratis


Sudaryono menjelaskan bahwa perusahaan yang melakukan investasi tersebut berasal dari dalam dan luar negeri. Para investor tersebut, katanya, melihat adanya peluang untuk mendukung program makan bergizi gratis.

"Ada juga yang dari pihak luar ada yang berminat ya karena ada jaminan paling tidak kebutuhan susu untuk makan bergizi nya kan di masa depan besar ya," bebernya. 

Sudaryono menekankan bahwa pemerintah tidak melakukan impor susu sapi atau sapi. Pemerintah, katanya, membuka ruang bagi para investor untuk berinvestasi susu maupun daging sapi.

"Jadi yang impor bukan pemerintah ya ini biar nggak missleading. Kita membuka ruang yang lebar kepada dunia usaha untuk mendatangkan sapi hidup ke Indonesia, berbisnis di Indonesia," terangnya.

Sudaryono juga mengungkapkan bahwa akan menargetkan dalam tiga bulan pertama para investor dapat mengirimkan susu atau daging sapinya. Dirinya menyebut jumlah total komitmen susu dan juga sapinya sekitar dua juta ekor.

"Kita usahakan kalau bisa sih ya segera mungkin ya, ya siapa tahu ya, siapa tahu ya, mungkin dalam 3 bulan pertama kita sudah bisa ada shipment yang pertama kita targetkan ke sana," tandasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)