Dukungan Logistik Jadi Penentu dalam Pemberantasan OPM

Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id

Dukungan Logistik Jadi Penentu dalam Pemberantasan OPM

Yakub Pryatama • 16 April 2024 10:47

Jakarta: Pengamat Militer dari Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS) Mufti Makarim mengatakan, pemberantasan Organisasi Papua Merdeka (OPM) tergantung pada aspek dukungan logistik dan lainnya. Apalagi kekuatan OPM hanya didukung geografis yang dikuasainya saja.

“Soal lama tidaknya tergantung pada aspek dukungan logistik dan lainnya. Mereka hanya terlokalisasi di wilayah tertentu yang kondisi geografisnya mereka kuasai sebagai basis gerakan,” ujar Mufti kepada Media Indonesia, Selasa, 16 April 2024.

Mufti mengungkapkan, gerakan bersenjata yang dilakukan TPN OPM terjadi dengan berbagai aksi kekerasan karena mereka memiliki tujuan tertentu yang melegitimasi penggunaan cara-cara tersebut. Aksi kekerasan tidak hanya menyasar aparat dan warga sipil, namun juga infrastruktur yang dibangun pemerintah.

“Terminologi KKB mengasumsikan mereka sebagai kelompok kriminal, sehingga pendekatan yang digunakan adalah penegakan hukum. Sementara OPM mengasumsikan mereka sebagai gerakan separatisme dan pendekatan yang digunakan adalah operasi militer,” ungkapnya.
 

Baca juga: 

Pelabelan KKB Jadi OPM Harus Dibarengi Perubahan Kebijakan Negara



Kini, kata Mufti, diperlukan pendekatan komprehensif dari sisi pembangunan, pemulihan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan ancaman separatisme sehingga diperlukan kolaborasi multistakeholder. Mufti menyebut, pemerintah punya pertimbangan untuk penempatan status ancaman dan jenis tindakan penanggulangan yang dilakukan.

“Saya setuju pada pilihan yang komprehensif, sehingga peran serta multi stakeholder dapat mengurangi potensi kekerasan di lokasi yang menjadi hot spot area,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)