Kontrol Ekspor Baru AS tak Pengaruhi Bisnis Korsel

Korea Selatan. Foto: Unsplash.

Kontrol Ekspor Baru AS tak Pengaruhi Bisnis Korsel

Arif Wicaksono • 8 September 2024 13:36

Chicago: Kontrol ekspor baru Amerika Serikat (AS) pada teknologi penting termasuk komputasi kuantum dan manufaktur semikonduktor mutakhir akan berdampak kecil pada bisnis Korea Selatan (Korsel).
 

Baca juga: Inflasi Konsumen Korsel Melambat


Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS menerbitkan aturan akhir sementara yang menerapkan kontrol atas 24 barang yang melibatkan teknologi penting dan yang sedang berkembang termasuk proses pembuatan chip gate all-around (GAA), untuk menghambat kemajuan teknologi musuh AS.

“Ekspor dari AS ke Korea Selatan beroperasi berdasarkan prinsip persetujuan yang dianggap benar, sehingga dampak pengendalian ekspor AS akan berdampak kecil pada perusahaan-perusahaan Korsel," kata Pemerintah Korsel dikutip dari Korea Herald, Minggu 8 September 2024.

Berdasarkan peraturan AS yang baru, negara-negara sekutu diharapkan mendapatkan persetujuan dari BIS AS untuk memperdagangkan barang untuk mengikuti ketentuan AS. Bagi negara-negara yang sudah memiliki kontrol ekspor sendiri atas teknologi canggih, AS menetapkan Pengecualian Berlisensi yang Diterapkan Kontrol Ekspor (IEC) untuk pengecualian persetujuan.

Korsel tidak dapat secara independen mengatur barang-barang di luar barang-barang yang disetujui dalam rezim pengendalian ekspor internasional berdasarkan Undang-Undang Perdagangan Luar Negeri, sehingga negara tersebut tidak diberikan pengecualian. Jepang dan Belanda termasuk di antara negara-negara yang termasuk dalam daftar IEC.

Pemerintah Korsel harus dapat bekerja sama dengan pemerintah AS untuk mengoordinasikan langkah-langkah pengendalian ketika revisi undang-undang yang bertujuan untuk memperluas barang-barang yang dibatasi ekspor diharapkan pada Oktober.

Barang-barang yang menjadi sasaran tindakan pembatasan ekspor AS meliputi komputer kuantum dan peralatan terkait, peralatan manufaktur chip canggih, dan transistor efek medan GAA, teknologi yang memproduksi atau mengembangkan chip komputasi berkinerja tinggi untuk superkomputer.

tak ada pengaruh

Pejabat industri Korsel memandang sektor chip tidak akan terpengaruh oleh peraturan AS, karena Samsung Electronics telah membangun sistem produksi stabil yang memfasilitasi teknologi GAA.  Raksasa chip tersebut merupakan pembuat chip pertama di dunia yang memulai produksi awal node proses 3 nanometer mutakhir, yang menerapkan arsitektur transistor GAA, pada Juni 2022.


Sementara itu, Wakil Sekretaris Biro Industri dan Keamanan AS Alan Estevez menjelaskan tindakan ini memastikan pengendalian ekspor nasional  sejalan dengan teknologi yang berkembang pesat dan lebih efektif.

"Menyelaraskan kendali kita terhadap teknologi kuantum dan teknologi canggih lainnya akan mempersulit musuh kita untuk mengembangkan dan menyebarkan teknologi ini dengan cara yang mengancam keamanan kolektif kita," katanya dia.

Langkah AS tersebut bertujuan untuk mencegah teknologi canggih digunakan kembali untuk keperluan militer melalui kontrol terkoordinasi dengan sekutu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)