Sejumlah Catatan Polri Terkait Mudik

Ilustrasi mudik/Jasa Marga

Sejumlah Catatan Polri Terkait Mudik

Siti Yona Hukmana • 26 March 2024 11:54

Jakarta: Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menggelar analisa dan evaluasi (anev) terkait Operasi Ketupat 2023. Sejumlah catatan perbaikan dibeberkn dalam anev agar mudik dan balik Lebaran 2024 berjalan lancar.

"Ada beberapa temuan jadi waktu terbatasnya kapal pandu dan kapal tunda ini untuk di penyebrangan, sehingga terjadi keterlambatan," kata Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso kepada wartawan dikutip Selasa, 26 Maret 2024.

Berdasarkan anev, ada catatan terkait pelambatan arus lalu lintas menjelang lokasi rest area di jalan tol. Sehingga, terjadi bottle neck atau penyempitan luas jalan  yang dapat dilalui pemudik.

"Kemudian ada juga beberapa kapasitas rest area yang tidak menampung pemudik, khususnya pada jam-jam tertentu jam buka puasa, jam istirahat, dan sebagainya," ujar jenderal bintang satu itu.
 

Baca: Rerie: Antisipasi Gangguan Selama Mudik Harus Sedini Mungkin

Selanjutnya, ada beberapa infrastruktur pada jalur-jalur arteri atau non tol yang kurang memadai. Mengatasi hal ini, imbauan pemerintah untuk membagi waktu keberangkatan pemudik dinilai efektif.

Di samping itu, Slamet mengaku juga telah melaksanakan survei di Jalur Pantura bersama stakeholder terkait. Ada beberapa temuan yang juga menjadi catatan perbaikan.

Pertama, masih ditemukannya jalan berlubang yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Kemudian, banyak perlambatan arus kendaraan di Bekasi hingga Cirebon.

"Ada aktivitas masyarakat dan kendaraan di bahu jalan itu merupakan hambatan samping dan masih adanya pasar tumpah di wilayah Jawa Barat yang mengambil bahu jalan," bebernya.

?Selanjutnya, terkait perlintasan sebidang kereta api. Slamet menegaskan hal ini perlu diantisipasi di jalur Pantura dengan beberapa rekomendasi yang ada.

"Kemudian, ada beberapa ruas jalan tol yg masih dalam titik perbaikan. Namun, nanti mendekati hari H sudah dihentikan sementara," ungkapnya.

Lalu, berlakunya ruas tol fungsional Jogjakarta-Solo, namun masih minim penerangan. Serta Jakarta-Cikampek (Japek) selatan rencananya akan menjadi fungsional.

Kemudian, di jalur pelabuhan kesiapan area parkir untuk kendaraan roda dua di pelabuhan Ciwandan-Merak. Lalu, masih ada jalan yang berlubang dan penempatan lokasi penjualan tiket online di kilometer 43 dan 68.

"Itu merupakan salah satu upaya supaya orang yang menyeberang ke Sumatra, itu bagi kendaraan pribadi itu di pelabuhan Merak. Kemudian sepeda motor di Ciwandan. Kemudian kendaraan dengan golongan 78 ke atas itu di BBJ dan di sebelah kanan. Sehingga terbagi untuk pelayanan," jelasnya.

Terakhir, Slamet mengatakan perlu juga mengantisipasi informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca. Sebab, cuaca sangat berpengaruh terhadap pergerakan di pelabuhan, maupun pergerakan di jalan raya.

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa saat ini cuaca masih banyak merendam daerah-daerah di daerah Semarang, Kudus, sampai dengan Demak," pungkasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)