Gunung Lewotolok Erupsi 173 Kali dalam Sepekan

Lembata: Gunung Lewotolok yang terletak di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur tercatat erupsi sebanyak 173 kali dalam periode 23-30 April 2024.

Sesuai evaluasi tingkat aktivitas level III Gunung Lewotolok yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi, Mitigasi, Bencana Geologi (PVMBG), tercatat pula 2.349 gempa hembusan, dan satu kali gempa guguran,

Selain itu, 3 kali Harmonik, 18 kali tremor non-harmonik, 6 kali gempa hybrid/fase banyak, 22 kali gempa vulkanik dangkal, 90 kali gempa vulkanik dalam, 5 kali gempa tektonik lokal, dan 8 kali gempa tektonik jauh.

"Sampai saat ini erupsi atau letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava (pijar) dominan masih di sekitar area kawah, namun dapat juga menjangkau sejauh sekitar 500 meter keluar dari kawah," sebut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, Jumat, 3 Mei 2024.

Di tempat terpisah, Petugas Pengamatan Gunung Lewotolok, Stanislau Ara Kian mengatakan gunung setinggi 1.423 meter tersebut tertutup kabut pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 00.00-06.00 Wita sehingga asap kawah tidak teramati.
 

Baca juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotolok Meningkat

Selain itu tercatat satu kali gempa guguran, 11 kali tremor non harmonic, 4 kali hybrid atau fase banyak, 4 kali gempa vulkanik dangkal dan 3 kali gempa vulkanik dalam.

Terkait aktivitas gunung Lewotolok, masyarakat tetap diingatkan mewaspadai potensi ancaman guguran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.

Ancaman guguran lava dan awan panas juga terdapat di bagian selatan dan tenggara kawah. Untuk itu, waga di desa-desa yang berada di kaki gunung diminta tidak memasuki zona bahaya sejauh 3 kilometer dari puncak.

Tercatat 14 desa yang masuk zona merah gunung Lewotolok, terdiri dari 6 desa di Kecamatan Ile Ape yakni Waowala, Tanjung Batu, Amakaka, Lamawara, Bungamuda, dan Napasabok. Delapan desa lainnya berada di Kecamatan Ile Ape Timur yaki Lamagute, Waimatan, Aulesa, Lamaau, Baolaliduli, Lamawolo, Jontona dan Todanara.