Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango. Medcom.id/Candra
Candra Yuri Nuralam • 18 December 2024 13:36
Jakarta: Ketua sementara jilid V Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango meminta fungsi supervisi instansinya digunakan untuk mendalami kasus pemerasan yang menjerat eks Komisioner Lembaga Antirasuah Firli Bahuri. Perkara itu tak kunjung dirampungkan Polda Metro Jaya.
“Kami minta itu untuk coba dilakukan koordinasi supervisi perkara Pak Ketua yang lama itu,” kata Nawawi di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024.
Nawawi mengatakan pihaknya bisa melakukan supervisi perkara yang menjerat Firli di Polda Metro Jaya. Sebab, kasusnya masih dalam kategori tindak pidana korupsi yang masuk lingkup kerja KPK.
“Karena pasal yang disangkakan antara lain itu pasal mengenai pemerasan. Jadi dugaan tindak pidana korupsi. Kami telah memintakan itu Deputi Korsup untuk lakukan tidak ujug-ujug langsung supervisi,” ujar Nawawi.
Menurut Nawawi, supervisi tidak melulu mengambil perkara. Bisa melakukan pemantauan untuk memastikan kasus berjalan dengan semestinya.
“Kami minta untuk melakukan koordinasi,” terang Nawawi.
Baca Juga:
Kakortas Tipidkor: Firli Bahuri Minta Pemeriksaan Ditunda |