Legislator Lampung Barat Minta Harimau di TNBBS Ditembak

Petugas memasang perangkap harimau di TNBBS, Lampung. (Lampost.co)

Legislator Lampung Barat Minta Harimau di TNBBS Ditembak

12 March 2024 13:20

Liwa: Anggota DPRD Lampung Barat asal Suoh dan Bandarnegeri Suoh, Sugeng, meminta harimau di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dapat ditembak.

Hal itu sebagai aspirasi masyarakat untuk menangani harimau yang telah memangsa sejumlah warga itu. Sebab, perwakilan masyarakat sekitar itu menilai tim Satgas Penanganan Satwa Liar harus mengambil tindakan tegas.

“Supaya tidak ada korban lagi, tidak ada jalan lain selain menangkap harimau itu hidup atau mati,” kata Sugeng, Selasa, 12 Maret 2024.

Menurut dia penanganan menggunakan perangkap dalam sebulan terakhir tidak efektif. Meski memasang empat perangkap, tetapi belum ada hasilnya.

"Penangkapan dengan cara pemasangan perangkap itu tidak efektif, sementara korban terus bertambah,” terangnya.

Ia menyebut perlakuan penanganan harimau harus dengan cara apa pun supaya segera tertangkap dan tidak menimbulkan korban lagi. Beberapa cara lain yang dapat dilakukan, yaitu memasang jerat di setiap jalur perlintasan.
 

Baca juga: Kantor Polisi Hutan TNBBS Lampung Dibakar Warga usai Serangan Harimau

“Saat harimau itu terkena jerat, maka jerat lainnya ditarik kembali,” ujar dia.

Upaya kedua dengan tembak bius dan jika harimau itu mengancam nyawa, maka Satgas bisa menembak mati.

“Kalau ingin menangkap harimau hidup-hidup, jalan terbaiknya dengan tembak bius dan evakuasi,” tutur Sugeng.

Dia menilai beberapa upaya itu dapat menemukan hasil jika Tim Satgas mengetahui jejak dan titik lokasi harimau. Sebab, konflik tersebut fokusnya jangan sampai masyarakat yang kembali menjadi korban.

Pihaknya meminta agar tim Satgas lebih serius dalam menangani konflik harimau dan manusia itu. “Jangan seolah-olah nyawa harimau lebih berharga dari pada manusia,” ungkap dia.

Ia menambahkan masyarakat tidak bisa menahan diri untuk tidak pergi ke kebun. Sebab, kegiatan itu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Apalagi, ekonomi warga hanya mengandalkan hasil perkebunan.

“Petani pergi ke kebun untuk memetik kopi untuk mengejar harganya yang sedang bagus,” ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)