Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang digunakan di Bursa Efek Indonesia untuk mengukur harga saham. Dilansir dari laman OCBC, pemahaman mengenai IHSG sangatlah penting bagi yang ingin berinvestasi pada instrumen saham dan reksa dana.
Apa itu IHSG?
IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. IHSG merupakan acuan berbasis data yang sering digunakan oleh investor untuk menentukan keputusan investasi mereka. Secara global, IHSG dikenal sebagai Indonesia Composite Index (ICI) atau IDX Composite.
IHSG mencakup berbagai emiten dengan harga yang beragam, baik yang mengalami kenaikan, penurunan, maupun stagnasi. Rata-rata pergerakan harga saham-saham tersebut tercermin dalam kondisi IHSG setiap hari. Dengan demikian, IHSG menjadi indeks yang relevan bagi berbagai investor dan selalu diperbarui setiap hari.
9 istilah penting dalam IHSG
Dalam IHSG, terdapat beberapa istilah penting yang perlu dipahami agar dapat menjalankan investasi di pasar modal dengan baik:
1. Portofolio: Kumpulan aset investasi berupa saham yang dimiliki oleh individu atau perusahaan.
2. Fluktuasi: Perubahan harga saham, baik kenaikan maupun penurunan. Fluktuasi harga saham adalah hal yang umum terjadi karena berbagai kondisi di pasar saham dan sekitarnya.
3.
Bubble: Peningkatan harga saham tertentu secara signifikan dan tidak normal, bahkan melebihi harga pasaran saham. Peristiwa ini terjadi ketika ada hal yang tidak terduga.
4.
Buyback: Kegiatan pembelian kembali saham perusahaan oleh perusahaan dari para pemegang saham.
5.
Capital Gain/Loss
Capital gain: Keuntungan yang diperoleh investor dari selisih harga penjualan saham dan harga pembelian saham dalam periode waktu tertentu.
Capital loss: Kerugian yang dialami investor ketika harga jual saham lebih rendah dari harga beli saham.
6.
Cut Loss dan
Hold:
Cut loss: Tindakan menjual saham untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Hold: Tindakan mempertahankan saham dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
7. Likuiditas: Ukuran jumlah transaksi saham di pasar modal dalam periode waktu tertentu. Tingkat likuiditas saham yang tinggi menunjukkan frekuensi jual-beli saham yang tinggi.
8. Bursa Efek Indonesia (BEI): Gabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. BEI bertujuan untuk meningkatkan efektivitas transaksi dan operasional di pasar modal.
9.
Bullish: Kondisi naik turunnya harga saham dalam periode waktu tertentu yang mengindikasikan optimisme investor terhadap pasar saham.
(Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Dok istimewa)
Fungsi IHSG
IHSG memiliki beberapa fungsi penting bagi investor dan pemegang saham:
- Mengestimasi Tingkat Keuntungan: IHSG berfungsi untuk memperkirakan tingkat keuntungan rata-rata dari portofolio investasi.
- Melihat Perkembangan Kondisi Ekonomi: IHSG dapat digunakan untuk melihat perkembangan ekonomi suatu negara. Meskipun ada variabel lain yang perlu dipertimbangkan, IHSG tetap menjadi bagian penting dalam mengukur perkembangan ekonomi. IHSG berperan besar karena investasi yang tinggi dalam suatu negara dapat meningkatkan modal, yang pada gilirannya dapat memberikan keuntungan bagi negara melalui pajak.
- Indikator Pergerakan Pasar Modal: IHSG berfungsi sebagai indikator pergerakan pasar modal. Tren IHSG yang meningkat menandakan kenaikan harga saham, dan sebaliknya. Namun, perlu diingat bahwa nilai IHSG adalah nilai rata-rata, sehingga harga saham individual mungkin berbeda dengan kondisi IHSG.
- Mengukur Kinerja Portofolio: IHSG dapat digunakan untuk mengukur kinerja portofolio investasi. Investor dapat membandingkan kinerja portofolio mereka dengan persentase peningkatan IHSG untuk mengevaluasi strategi investasi mereka.
Faktor yang memengaruhi IHSG
Operasional IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor yang disebut sentimen IHSG. Sentimen dari pelaku pasar dapat menyebabkan fluktuasi harga saham.
Contoh sentimen IHSG antara lain peningkatan kondisi ekonomi Indonesia, yang dapat meningkatkan nilai saham dan mendorong investor untuk menanamkan modal di pasar saham. Kondisi politik atau sosial yang kondusif juga dapat meningkatkan keyakinan investor, sedangkan konflik dapat menyebabkan investor menarik modal mereka.
Dengan pemahaman yang baik mengenai IHSG, diharapkan kalian dapat memulai investasi atau meningkatkan keuntungan investasi saham dengan lebih baik. (
Avifa Aulya Utami Dinata)