Banjir di Malang Sebabkan Jembatan Penghubung Desa Tergerus

Jembatan penghubung desa rusak diterjang banjir. Dokumentasi/ BPBD Kabupaten Malang.

Banjir di Malang Sebabkan Jembatan Penghubung Desa Tergerus

Daviq Umar Al Faruq • 28 November 2024 23:57

Malang: Banjir menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Kamis, 28 November 2024, setelah hujan mengguyur wilayah tersebut sejak pagi hingga sore hari. Sejumlah rumah dilaporkan tergenang air dalam peristiwa ini, bahkan dua jembatan penghubung desa juga dikabarkan mengalami kerusakan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan, jembatan pertama yang terdampak banjir adalah jembatan penghubung Desa Donomulyo dan Desa Mulyosari, di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Pondasi jembatan tersebut dilaporkan tergerus usai diterjang banjir.
 
"Hujan terjadi di wilayah Kabupaten Malang mulai pagi hingga saat ini khususnya di wilayah Kecamatan Donomulyo yang menyebabkan tergerusnya pondasi jembatan penghubung desa," kata Sadono saat dikonfirmasi.

Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Malang masih belum dapat memperkirakan nilai kerugian yang terjadi akibat peristiwa pondasi jembatan yang tergerus itu. Pihak BPBD juga masih belum mendapat laporan terkait jumlah korban luka-luka.

"Kebutuhan mendesak adalah pembenahan pondasi. Tim kami sudah ke lokasi untuk pendataan. Selanjutnya kami akan koordinasi bersama dinas terkait untuk penanganan lanjutan," jelasnya.

Sadono melanjutkan jembatan kedua yang terdampak banjir adalah jembatan penghubung Dusun Balong dan Dusun Wotgalih di Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Pondasi jembatan tersebut juga sama-sama dilaporkan tergerus usai diterjang banjir.

"Tergerusnya di satu sisi pondasi sebelah timur jembatan sepanjang 30 hingga 40 meter," ungkapnya.

BPBD Kabupaten Malang merekomendasikan agar segera dilakukan penanganan pada kerusakan jembatan tersebut. Sebab akses warga setempat nyaris terputus dan kendaraan bermotor terpaksa harus mengambil jalur lain yang lebih jauh.
       
"Kondisi saat ini kendaraan dilarang melintas karena kondisi sangat membahayakan. Warga harus lewat jalan lain kurang lebih 4 kilometer memutar," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)