Ilustrasi. Medcom.id
Klaten: Sebanyak 25 desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, rawan mengalami kekeringan. Hal itu dampak dari prediksi BMKG terkait musim kemarau yang terjadi berkepanjangan.
"Prediksinya yang terdampak nanti sekitar 25 desa. Tersebar di 10 kecamatan yang ada di Klaten. Antisipasinya kita melakukan droping air. Sampai saat ini kita sudah melakukan di enam desa," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Syahruna, di Klaten, Kamis, 20 Juni 2024.
Syahruna menjelaskan droping air bersih telah dilakukan sejak awal Mei 2024. Droping air dilakukan setelah curah hujan banyak berkurang di wilayah Klaten.
Droping air pada musim kemarau tahun ini lebih maju dari periode sama tahun sebelumnya. Ia menuturkan droping air tahun lalu mulai dilakukan setelah musim kemarau memasuki bulan kedua.
"Sekarang musim kemarau baru memasuki beberapa minggu sudah droping. Yang jelas dari Desa Kemalang, Jatinom, Bayat sudah droping air. Kemarin juga ada dari Prambanan dan Karangdowo," jelasnya.
Dia menambahkan selain mulai melakukan droping air, pihaknya juga mulai memetakan titik-titik rawan kekeringan di wilayah Klaten lainnya.
"Untuk bencana kekeringan dna banjir kita selalu waspada dan melakukan antisipasi. Bersama OPD terkait, kita juga melakukan pemetaan titik-titik rawan kekeringan," ungkapnya.