Heru Nursamsi saat melaporkan kasus kericuhan di Keraton Kasepuhan kepada pihak kepolisian
Ahmad Rofahan • 2 October 2024 23:02
Cirebon: Konflik internal di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, kembali memanas. Dua kubu terlibat kericuhan di Alun-alun Sangkala Buana, tepat di depan Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu, 2 Oktober 2024.
Aksi ini terjadi usai pelaksanaan diskusi tentang polemik takhta Kesultanan Kasepuhan Cirebon dengan menghadirkan kelompok yang mengeklaim dirinya berhak terhadap kekuasaan di Kasepuhan Cirebon.
Dalam kericuhan tersebut, sejumlah warga melakukan penyerangan terhadap sekelompok orang yang mengeklaim kubunya berhak mewarisi takhta Keraton Kasepuhan Cirebon.
Panglima Laskar Agung Macan Ali (LMA) Prabu Diaz mengatakan, sebenarnya kedatangan pengikut dari Heru Nursamsi (Pangeran Kuda Putih), adalah untuk berdiskusi tentang konflik Keraton Kasepuhan. Ia sendiri menyebut, bahwa kedatangan kelompok yang mengeklaim berhak sebagai pemegang takhta Kesultanan Keraton Kasepuhan Cirebon itu datang secara baik-baik.
"Mereka datang baik-baik dan kami sebagai penengah dalam masalah ini," ujar Diaz.
Namun ia sendiri tidak mengetahui, kenapa tiba-tiba terjadi kericuhan yang menyasar kepada kelompok Pangeran Kuda Putih yang diwakili oleh Mahesa dan rekan-rekannya.
| Baca juga: Ilham Habibie 'Kulo Nuwun' ke 2 Keraton Cirebon Maju Pilkada Jawa Barat |