Terus Melonjak, Harga Beras di Batam Capai Rp20 Ribu per Kilogram

Ilustrasi. (MGN/Fahmi Reza)

Terus Melonjak, Harga Beras di Batam Capai Rp20 Ribu per Kilogram

Media Indonesia • 2 March 2024 17:32

Batam: Harga beras di Kota Batam, Sabtu, 2 Maret 2024, di sejumlah pasar tradisional di Batam mengalami kenaikan yang signifikan. Harga beras di Batam melonjak drastis dari kisaran Rp12.000 menjadi Rp20.000 per kilogram, tergantung pada jenis berasnya.

Kepala Dinas Industri dan Perdagangan Batam, Riau, Gustian, mengatakan kenaikan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor. 

Produksi beras dalam beberapa bulan terakhir menurun tajam akibat perubahan iklim ekstrem yang terjadi sejak pertengahan 2023. Hujan deras hampir setiap hari juga membuat para petani di sentra-sentra produksi beras seperti Karawang dan Subang mengalami gagal panen.

"Akibatnya, pasokan beras ke Batam dari Jawa juga berkurang drastis hingga 60%. Hal ini kemudian mendorong terjadinya lonjakan harga di pasaran Batam," katanya, Sabtu.

Menurut dia, selain turunnya pasokan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS juga memicu kenaikan harga. Sebab sebagian beras yang beredar di Batam diimpor dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.
 

Baca juga: Stok Beras di NTT Aman Jelang Ramadan

"Pelemahan rupiah ini otomatis membuat harga beras impor melambung tinggi. Akhirnya, masyarakat terpaksa membeli beras dengan harga yang jauh lebih mahal," ujarnya.

Gustian menambahkan, saat ini pemerintah tengah menggencarkan operasi pasar guna menekan inflasi harga kebutuhan pokok seperti beras. Ia berharap harga beras segera stabil dalam waktu dekat agar daya beli masyarakat kembali pulih.

Kenaikan harga beras ini tentu menjadi pukulan berat bagi sebagian besar warga Batam. Salah satunya Yuni (38), warga yang tinggal di Tiban Kampung, Kecamatan Sekupang, Batam, ibu rumah tangga dengan 2 anak ini mengeluhkan kesulitan memenuhi kebutuhan pokok keluarganya.

"Dulu saya biasa beli beras premium 10 kg seharga Rp120 ribu. Sekarang melonjak jadi Rp180 ribu. Sangat memberatkan bagi keluarga saya," ungkap dia.

Opini senada juga disampaikan Martin (44) yang bekerja sebagai sopir angkot Bimbar Batau Aji-Batam Center. Menurutnya, gajinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya akibat melonjaknya harga sejumlah kebutuhan pokok.

"Bukan hanya beras, harga telur, minyak goreng, sayuran, dan bahan makanan lain juga melambung tinggi. Ini sungguh memberatkan kami para pekerja kecil," imbuh dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)