Cuaca Ekstrem Mereda, BPBD Semarang Benahi Sistem Pendeteksi Bencana

Ilustrasi--Anak-anak bermain banjir akibat rob. (MGN/Yurike Budiman)

Cuaca Ekstrem Mereda, BPBD Semarang Benahi Sistem Pendeteksi Bencana

Media Indonesia • 15 January 2024 11:47

Semarang: Cuaca di berbagai daerah di Jawa Tengah mulai membaik pada Senin, 15 Januari 2024. Pada umumnya cuaca berawan meskipun ada potensi hujan ringan hingga sedang di beberapa daerah.

BPBD Kota Semarang mulai memperbaiki alat sensor untuk deteksi banjir atau Early Warning System (EWS) yang banyak ditemukan rusak. BMKG memperkirakan pada umumnya cuaca berawan, meskipun potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di beberapa daerah seperti Blora, Boyolali, Kajen, Kudus, Magelang, Mungkid, Pati, Purwodadi, dan Rembang, Salatiga, Temanggung dan Wonosobo.

Kondisi ini membuat warga di beberapa daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang sedikit lega, meskipun banjir rob yang datang pada sore hingga jelang malam masih merendam wilayah Pantura Jawa Tengah. 

"Kalau tidak ada hujan rob tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 30-50 sentimeter," ujar Bambang, 45, warga Sayung, Demak.

Meskipun cuaca ekstrem mereda, namun Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro P Martanto, meminta warga tetap mewaspadai bencana hidrometeorologi karena diperkirakan hujan dengan intensitas tinggi vmasih akan berlangsung hingga Februari mendatang.
 

Baca juga: 14 Kecamatan di Kerinci Jambi Terendam Banjir

Cuaca yang sedikit lebih baik ini, ucap Endro P Martanto, merupakan kesempatan untuk memperbaiki alat sensor untuk deteksi banjir atau Early Warning System (EWS) yang banyak ditemukan rusak. 

"Kita lakukan perbaikan, ada yang hanya perawatan tetapi ada yang perbaikan total karena rusak," ujarnya.

Perbaikan menyeluruh terhadap EWS, lanjut Endro P Martanto, seperti dilakukan di Jembatan Majapahit Banjir Kanal Timur (BKT) dan ldi Wonosari serta di beberapa titik lokasi lain karena ada beberapa komponen yang rusak. Hal ini sebagai antisipasi kembali terjadinya peningkatan volume air.

"Kita lakukan perawatan dan perbaikan sejak 2023 dan hingga sekarang masih berlangsung, diharapkan semua alat deteksi dini telah siap bekerja saat intensitas hujan tinggi," kata Endro P Martanto.

Selain melakukan perawatan dan perbaikan, imbuh Endro P Martanto, BPBD Kota Semarang juga telah menambah 17 EWS baru yang ditempatkan di beberapa lokasi rawan banjir seperti Banjir Kanal Timur (BKT), Wonosari, Kali Tenggang Kaligawe, Kali Sringin Terboyo, Kali Banger RS Panti Wiloso Citarum.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)