1.599 Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Terserang ISPA

Flores Timur: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, masih terus terjadi. Senin pagi, 15 Januari 2024, terjadi 3 kali letusan dengan guguran lava pijar mengarah ke timur laut.

Data Pos Pemantau Gunung Lewotobi, mencatat, 3 kali letusan dengan tinggi kolom abu vulkanik berkisar 500 hingga 700 meter di atas puncak kawah. Teramati pula guguran material erupsi dan lava pijar, dengan jarak luncur 1500 hingga 2000 meter mengarah ke timur laut. 

Sedangkan data erupsi pada Minggu, 14 Januari, terjadi 34 kali letusan disertai 8 kali guguran awan panas dan 80 kali guguran material erupsi dengan jarak luncur 1.500 hingga 2.000 meter ke arah utara dan timur laut. Saat ini status gunung berada pada status awas, dan warga pun selalu diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung.

Saat ini pun, jumlah pengungsi terus bertambah menjadi sebanyak 6.568 jiwa. Memasuki hari ke-15, warga berada di pengungsian yang tersebar di 9 posko. Warga juga mengungsi secara mandiri ke rumah-rumah kerabat untuk menghindari dampak erupsi.
 

Baca juga: Lewotobi Kembali Erupsi, Jumlah Pengungsi Capai 6.550 jiwa

Dilaporkan pula, saat ini, ribuan warga mulai menderita sakit, yaitu sebayak 1.599 warga menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sebanyak 41 warga menderita diare. dan seorang warga mederita sakit malaria.

Sementara itu, pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur pun telah memperpanjang status tanggap darurat hingga 24 Januari.

Sekda Flores Timur, Petrus Pedo Maran, mengatakan, perpanjangan tanggap darurat hiingga 24 Januari, sejak 10 Januari, ketika status gunung dinaikan ke status awas. 

"Saat ini pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk bersinergi bersama melakukan penanganan terhadap para pengungsi dengan menyalurkan bantuan dan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak," ucap Petrus, Senin, 15 Januari 2024.

Ia menambahkan, data BPBD mencatat, saat ini ada 7 desa yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi.