Aktivitas Gunung Iya di Ende Naik, Masyarakat Diimbau Waspada

Gunung Iya. Aktivitas Gunung Iya di Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur terus mengalami peningkatan, Sabtu (9/11). *(Foto: MI/Palce Amalo)

Aktivitas Gunung Iya di Ende Naik, Masyarakat Diimbau Waspada

Palce Amalo • 9 November 2024 16:25

Ende: Aktivitas Gunung Iya di Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, terus mengalami peningkatan.

Hasil pemantauan Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada Sabtu, 9 November 2024, pukul 08.41 Wita, teramati asap kawah putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 100-300 meter di atas puncak dan bertiup ke arah barat. 

Selain itu, Intensitas curah hujan yang tinggi juga meningkatkan intensitas asap kawah dari fumarol yang berada di dinding luar kawah, sedangkan kegempaan masih didominasi gempa tremor harmonik, gempa tremor non harmonik, gempa tremor menerus, gempa low frequency, dan gempa vulkanik dalam.

Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid mengatakan, peningkatan signifikan kegempaan Gunung Iya ditandai dengan meningkatnya gempa vulkanik dalam sejak Agustus 2024 dan pada 5 November 2024. 
 

Baca juga: Aktivitas Vulkanis Gunung Lewotobi Masih Tinggi

"Ketika itu, terekam 4 kali gempa vulkanik dalam (terasa) dengan MMI 3, peningkatan kegempaan vulkanik dalam, mengindikasikan adanya migrasi magma dari kedalaman dalam ke kedalaman dangkal, diikuti dengan terekamnya gempa gempa dangkal, yaitu gempa low frequency dan gempa tremor yang menandakan adanya pergerakan magma  menuju lebih dekat ke permukaan, hal ini meningkatkan kemungkinan akan terjadinya erupsi," ujarnya seperti dikutip lewat pernyataan tertulis.

Karena itu, masyarakat diminta waspada apabila terekam gempa tektonik dengan magnitudo besar di sekitar gunung karena berpotensi akan mempengaruhi aktivitas vulkanik gunung setinggi 637 meter tersebut.

Terkait peningkatan aktivitas gunung tersebut, masyarakat maupun wisatawan direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dan KRB II di darat dan laut di dalam radius 3 kilometer dan sektoral 5 kilometer ke arah selatan sebagai potensi ancaman tsunami dari kawah aktif.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)