Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Kota Tangerang Dapat Rekomendasi Perbaikan

Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melakukan evaluasi terkait program makan bergizi gratis yang telah dilaksanakan dalam tahap kedua tersebut. Selama uji coba program, terdapat rekomendasi untuk perbaikan.

"Sejauh ini program makan bergizi gratis berjalan lancar, bagus. Namun ada beberapa yang perlu kita tambahkan berdasarkan masukan-masukan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan perangkat daerah. Seperti dari Dinas Kesehatan, yang ingin memastikan tempat masak harus tetap steril dan higienis untuk menjaga kualitas makanan yang disajikan kepada anak-anak," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, Sabtu, 17 Agustus 2024.

"Kemudian nanti kita juga akan memberikan pelatihan bagi para pekerja penyedia terkait proses packing makanan dan lainnya, bisa juga nanti orang tua dapat turut melakukan pemantauan terkait program makan bergizi gratis ini," sambungnya. 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan, Dini Anggraini mengatakan, evaluasi akan terus dilakukan bersama para kepala sekolah dan pihak penyedia makanan. Evaluasi ini meliputi porsi makanan, menu makanan, dan aspek teknis lainnya.
 

Baca juga: Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Jakarta Dilakukan 18 Agustus

"Kami akan terus melakukan pemantauan terkait program makan bergizi gratis ini, termasuk dalam penyiapan peralatan pendukung, seperti CCTV, alat pelindung diri (APD), serta dapur masak yang bersih," kata Dini. 

Pakar kesehatan, Sarah, menilai uji coba makan bergizi gratis tahap kedua sudah cukup baik dari tahap sebelumnya. Program tersebut telah cukup baik dan memenuhi kandungan gizi yang harus diserap oleh tubuh manusia tiap harinya, khususnya anak-anak sekolah yang masih dalam tahap pertumbuhan.

"Kami menilai, takaran makan bergizi gratis yang diberikan kepada siswa di Kota Tangerang sudah cukup baik untuk menunjang gizi anak, ada susu yang dapat menjadi salah satu protein dan kalori yang baik untuk perkembangan anak," jelas Sarah.

"Kami akan melihat kualitas makanannya, salah satunya seperti rasanya dan kami juga sebisa mungkin dapat mengkaji agar makanan yang disajikan bebas dari msg," sambungnya.

Sarah menambahkan, sebisa mungkin susu yang disajikan tawar, sehingga yang dikejar adalah proteinnya bukan kalori berlebihan dari gula.