Calon Haji Termuda di Jepara Berusia 19 Tahun

Jepara: Raut semringah terpancar dari Atmim Nuurona, 19, gadis remaja asal Desa Petekeyan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, yang menjadi calon haji termuda di wilayahnya.

Gadis yang sehari-hari menimba ilmu di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) tersohor di Kudus tersebut menggantikan sang ibu yang meninggal pada 2022.

"Sebenarnya ini kan porsi ibu, tapi ibu meninggal tahun 2022. Pelimpahan itu untuk keluarga yang satu KK. Karena kakak saya sudah berkeluarga tinggal saya dan mas saya yang lajang. Kalau mas saya kan bisa berangkat tanpa wali, jadi dipilih saya karena perempuan dan harus didampingi wali," terang Atmim, Jumat, 31 Mei 2024. 

Ia bersama sang ayah tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 76 Kabupaten Jepara dan Pati. Atmim menyebut, seharusnya orang tuanya berangkat tahun 2020, namun karena covid-19, keberangkatan pun ditunda. 

Persiapan ekstra pun dilakukan Atmim sejak 2 bulan sebelum keberangkatan. 

"Sebelumnya, H-2 bulanan lebih ekstra ikut senam jalan sehat setiap pagi. Memang paling penting menyiapkan fisik," papar dia. 
 

Baca juga: 9 Calon Haji Embarkasi Medan Batal Berangkat

Di tengah kesibukannya mengaji, ia harus pulang-pergi dari Kudus ke Jepara untuk mengikuti manasik haji. Meski begitu, ia tetap menikmati kesibukannya. 

"Kebetulan manasik di Jepara jadi pulang-pergi Jepara. Kadang panas-hujan untuk belajar karena belum pernah haji dan serius belajar tata cara ibadah haji. Fisik terus dijaga," kata Atmim.

Dirinya pun tak merasa kesulitan untuk mempelajari taya cara berhaji. Pasalnya, sudah ada buku panduan dan belajar di Ponpes. 

"Siapapun yang mendengarkan saya yakin akan bisa mempraktekkan dengan segala fasilitas mudah dan semoga dipermudah Allah dan harus berfikir positif," jelasnya. 

Sebetulnya, santri yang berkeinginan menjadi tenaga kesehatan tersebut telah terdaftar menjadi calon jemaah haji, namun masih dalam masa tunggu sekitar 8 tahun.

"Tantangan ke depan karena kalau posisi sudah menjalankan ibadah juga ingin mengejar cita-cita menjadi tenaga kesehatan. Dari bekal-bekal seperti itu ingin tetap berusaha condong akhirat tapi tetap membawa cita-cita," pungkas dia.