379 Polisi Dites Kesehatan, Antisipasi Risiko saat Amankan TPS Pilkada

Ratusan personel Polres Malang menjalani pemeriksaan kesehatan di Klinik Polres Malang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa pagi, 19 November 2024. MTVN/Daviq Umar Al Faruq

379 Polisi Dites Kesehatan, Antisipasi Risiko saat Amankan TPS Pilkada

Daviq Umar Al Faruq • 19 November 2024 10:56

Malang: Sebanyak 379 personel Polres Malang menjalani pemeriksaan kesehatan di Klinik Polres Malang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa pagi, 19 November 2024. Ratusan personel polisi ini merupakan personel pengamanan yang akan disiagakan di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Kasi Dokkes Polres Malang, dr Anita Rahmawati, mengatakan, pada pemeriksaan kali ini pihaknya menggandeng berapa pihak. Mulai dari Rumah Sakit Bhayangkara Batu hingga Laboratorium SIMA.

"Hari ini Si Dokkes Polres Malang mengadakan pemeriksaan kepada personel Polres Malang yang akan melaksanakan pengamanan Pilkada serentak tahun 2024, lebih tepatnya pengamanan tempat pemungutan suara," katanya di sela-sela pemeriksaan.

Anita menerangkan, pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik, gula darah, tekanan darah, dan juga rekam jantung jika diperlukan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengantisipasi personel yang memiliki risiko kesehatan.
 

Baca juga: Cawabup Sidoarjo Mimik Idayana Pingsan saat Debat Pilkada

"Personel yang memiliki risiko-risiko, misalnya ada hipertensi, gula darahnya tinggi, itu juga nanti akan terpantau sehingga nanti pada waktu pelaksanaan pengamanan TPS, apabila ada keluhan itu yang sebelumnya mungkin tidak terdeteksi, sehingga kita bisa tangani sejak sekarang," jelasnya.

Anita berharap, seluruh personel pengamanan TPS ini dalam kondisi fit saat hari pemungutan suara pada 27 November 2024. Sebab dengan pemeriksaan ini, Polres Malang dapat mengetahui kondisi kesehatan personelnya sejak dini dan segera melakukan penanganan.

"Untuk hasil gula darah ini bisa langsung kita ketahui, tapi kan kita harus menganalisis. Jadi nanti dua hari itu hasilnya sudah terkompulir semua, nanti kita analisis, dan kita bagi menjadi zona hijau, kuning, merah. Jadi nanti untuk yang zona merah ini, personel yang memerlukan pengawasan khusus," ungkapnya.

"Jadi nanti apabila memang kondisinya tidak memungkinkan untuk diploting di TPS maka bisa digantikan atau diback up oleh personel lain sehingga kegiatan tetap berlangsung lancar," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)