Mensos Pastikan Penyesuaian Anggaran Tak akan Ganggu Bansos

Menteri Sosial Saifullah Yusuf. (Medcom.id/Amal)

Mensos Pastikan Penyesuaian Anggaran Tak akan Ganggu Bansos

Ihfa Firdausya • 13 February 2025 20:47

Jakarta: Kementerian Sosial (Kemensos) bakal melakukan penyesuaian anggaran rekonstruksi sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025. 

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memastikan, hal ini tidak akan menganggu kinerja kementeriannya.

"Kaidah dalam melakukan efisiensi adalah tidak mengganggu pelayanan publik," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025, seperti dikutip dari keterangan resmi.

Selain itu, Gus Ipul juga memastikan tidak akan mengurangi anggaran bantuan sosial (Bansos) yang diberikan langsung ke masyarakat, anggaran operasional yang melekat pada Bansos, hingga gaji pegawai dan honor pendamping tahun berjalan. Dia juga menegaskan, efisiensi ini tidak bakal mengurangi kualitas serta semangat kerja Kemensos.
 

Baca juga: Mensos dan Menteri PPPA Gandeng Muslimat NU Entaskan Kemiskinan

Lebih lanjut Gus Ipul menjelaskan, postur anggaran Kemensos tahun 2025 sebesar Rp79.588.005.512.000. Jumlah ini rencananya digunakan untuk Program Perlindungan Sosial sebanyak Rp78.422.641.676.000 dan Program Dukungan Manajemen sebesar Rp1.165.363.836.000.

Dia merinci, Program Perlindungan Sosial terdiri dari bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Sedangan Program Dukungan Manajemen berupa gaji dan tunjangan, pengawasan, serta layanan kesekretariatan.

Gus Ipul melanjutkan, efisiensi anggaran tahun 2025 di Kemensos, yakni Rp1.326.795.000.000. Kemudian, terdapat penyesuaian anggaran rekonstruksi menjadi Rp 970.001.812.000. 

"Selisih efisiensi penyesuaian anggaran rekonstruksi adalah Rp356.793.188.000," katanya.

Gus Ipul menyampaikan, jumlah tersebut di antaranya diperuntukkan bagi bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) pada belanja barang. Kemudian pengerahan petugas Perlinsos Penanggulangan Bencana, biaya operasional pembedayaan komunitas adat terpencil dan kewirausahaan sosial, hingga pemeliharaan peralatan mesin dan gedung bangunan dan belanja modal untuk 66 Satker.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)