Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Kunci Kelancaran Nataru

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. DOK Istimewa

Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Kunci Kelancaran Nataru

Meilikhah • 18 December 2024 18:54

Jakarta: Perjalanan liburan Natal dan Tahun Baru yang aman dan nyaman butuh kesiapan pemerintah dan masyarakat, serta dukungan semua pihak dalam pelaksanaannya. Demikian diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 18 Desember 2024.

Rerie, sapaan akrab Lestari, mengungkapkan pemerintah telah berkomitmen untuk memastikan keselamatan masyarakat, khususnya di jalur mudik dan wilayah rawan bencana selama Natal dan Tahun Baru.

"Upaya sosialisasi terkait pedoman perjalanan dan ketersediaan posko keselamatan di sejumlah titik rawan harus ditingkatkan," ujarnya, Rabu.

Sejauh ini, papar dia, langkah yang telah dibangun oleh BMKG, TNI/Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), diharapkan mampu mengurangi dampak buruk cuaca ekstrem sehingga menjamin kelancaran perjalanan masyarakat selama liburan. Langkah tersebut, sekaligus memastikan bahwa negara hadir dan melindungi setiap warganya. 

"Sejumlah langkah membangun sinergi dan kolaborasi antara sejumlah pihak guna mewujudkan liburan Natal dan Tahun Baru yang aman dan nyaman merupakan bagian dari upaya pemerintah menjalankan amanah konstitusi. Negara menjamin keamanan dan keselamatan setiap anak bangsa," ucapnya.
 

Baca juga: Kereta Cepat Siapkan Strategi Antisipasi Penumpukan Penumpang saat Nataru

Pada aspek transportasi, Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan, Robby Kurniawan mengungkapkan pihaknya membangun koordinasi lintas instansi dalam persiapan teknis, infrastruktur, sarana dan prasarana transportasi, dengan mengedepankan faktor keselamatan di tengah potensi perubahan cuaca ekstrem. Kementerian Perhubungan juga berupaya responsif pada situasi-situasi darurat. 

"Pada libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan 80% pelaku perjalanan menggunakan angkutan jalan raya. Sehingga, kelancaran angkutan jalan menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam penyelenggaraan transportasi pada masa Natal dan Tahun Baru," katanya. 

Sementara dari sisi mitigasi bencana, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebutkan ada sejumlah fenomena atmosfer yang mewarnai masa libur Natal dan Tahun Baru. Seperti curah hujan tinggi yang dipengaruhi La Nina lemah, awan yang bergerak dari Samudera Hindia ke arah Barat, angin monsun Asia yang aktif, dan fenomena rob. 

"Potensi peningkatan curah hujan dan kecepatan angin sangat besar, terutama di Selat Sunda. Sehingga, harus diwaspadai peningkatan ketinggian gelombang laut di sejumlah perairan dan kawasan penyeberangan antarpulau," ucap dia.
 
Baca juga: Jelang Nataru, Tiket Sebagian Bus di Terminal Pulogebang Ludes Terjual

Mengantisipasi cuaca buruk saat perjalanan, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, Tory Damantoro menilai semua pihak yang terlibat agar memberikan tips menghadapi risiko bencana selama Natal dan Tahun Baru. Utamanya, di lokasi wisata yang diprediksi dipenuhi masyarakat yang berlibur.

"Perlu diwaspadai juga peningkatan volume lalu lintas pada jaringan lalu lintas di tingkat lokal atau daerah," terangnya.

Pada kesempatan itu, wartawan senior Abdul Kohar mengungkapkan hampir 40% jumlah penduduk di Indonesia terlibat dalam aktivitas libur Natal dan Tahun Baru pada tahun ini. Sehingga perlu kesadaran semua pihak untuk mempersiapkan diri.

"Untuk mewujudkan hal itu, membutuhkan proses edukasi sebagai bagian peningkatan literasi masyarakat, sehingga tujuan liburan yang aman dan nyaman dapat tercapai," imbuh dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)