Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri Sidak Gudang Ritel di Kota Bandung

Satgas Pangan Polri melakukan sidak ke salah satu gudang swalayan di Kota Bandung. (Medcom.id/P Aditya)

Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri Sidak Gudang Ritel di Kota Bandung

Media Indonesia • 29 February 2024 14:37

Bandung: Guna memastikan ketersediaan beras di sejumlah gudang ritel-ritel yang mendapat distribusi beras di Jawa Barat (Jabar), Satuan tugas (Satgas) Pangan Bareskrim Mabes Polri bersama Ditreskrimsus Polda Jabar serta pemerintah daerah, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distribution center (DC) atau gudang pasar modern di Bandung Kamis, 29 Februari 2024.

Ada tiga gudang yang disidak oleh Satgas. Pertama, gudang Alfamart di Jalan Gedebage, Kota Bandung. Di sana, didapati beberapa pak beras premium kemasan 5 kg seharga Rp67 ribu yang akan didistribusikan ke sejumlah ritel. 

Kedua, di Lottemart di Jalan Soekarno-Hatta, tidak ditemukan stok beras. Alasannya, beras sudah habis sejak pagi dan hanya datang dengan jumlah sedikit dari distributornya.

Ketiga, gudang Yogya Group di Jalan Buahbatu, terdapat sekitar 35 ton beras yang akan didistribusikan ke 85 ritel di wilayah Bandung Raya.
 

Baca juga: 90% Stok Beras di Babel Berjenis Premium

Penyidik Madya Satgas Pangan Bareskrim Polri, Kombes Irfan Rifai, mengatakan, sidak dilakukan sebagai bagian dari pengawasan akibat terjadinya kelangkaan beras di sejumlah daerah. 

"Yang utama kami melaksanakan pengecekan dan pengawasan, karena adanya distribusi beras yang jadi isu nasional," ungkapnya.

Menurut Irfan, meski ada kekosongan di salah satu pasar modern, distribusi beras SPHP Bulog sudah cukup banyak dan langsung terdistribusi. Jika ada dropping, dalam dua hari itu sudah maksimal. Dua hari sudah harus terdistribusi ke outlet-outlet dan bisa secepatnya sampai ke masyarakat.

Selain memastikan ketersediaan beras, pihaknya juga melakukan pengecekan harga. Jangan sampai, ada penjual yang mematok harga tinggi di luar harga eceran tertinggi (HET).

"Jadi, jangan sampai harganya terlalu tinggi. Itulah sebabnya kami dari Satgas pangan turun, setidaknya untuk menekan agar supaya harga sudah mulai turun," tuturnya.
 
Baca juga: Harga Beras Lokal dan Premium di Palangka Raya Masih Tinggi

Saat disinggung soal penyebab terjadinya kelangkaan beras, Irfan mengatakan banyak faktor. Bisa dari el Nino (cuaca), bisa dari rantai distribusi yang terhambat karena banjir dan kemudian mungkin masa tanam yang mundur yang membuat masa panen juga mundur.

Direskrimsus Polda Jabar Kombes Denny Okvianto menyatakan, saat ini beras masih tersedia dan meminta masyarakat untuk tidak panic buying.

"Ketersediaan ada, masyarakat tidak membeli beras secara masif atau banyak panic buying, jadi kita sesuai konsumsi saja untuk pembelian sehingga yang lain bisa tersalurkan," imbuhnya.

Denny pun memastikan, hingga saat ini belum ditemukan adanya indikasi penimbunan beras. Satgas Pangan Polri juga turun di wilayah Jabar lainnya mulai dari Bandung, Cimahi, Bogor, dan Cirebon. Denny juga berharap apabila ada hal-hal yang diduga ada kecurangan atau pelanggaran bisa menyampaikan ke hotline di Polda Jabar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)