Tak Ada Transportasi, Warga Seram Bergantian Gendong Pasien Sakit ke Puskesmas selama 4 Hari

Warga bergantian menggendong pasien sakit menuju puskesmas guna mendapatkan pengobatan. (MGN/Hamdi Jempot)

Tak Ada Transportasi, Warga Seram Bergantian Gendong Pasien Sakit ke Puskesmas selama 4 Hari

Hamdi Jempot • 17 August 2024 09:16

Seram: Puluhan warga di Seram Utara, Maluku Tengah, mengevakuasi seorang warga yang sakit. Evakuasi berlangsung dramatis. Warga harus berjalan kaki selama empat hari dengan melintasi derasnya air sungai dan jalan terjal.

Thadius Ilela, warga negeri Maraina, Kecamatam Seram Utara Maluku Tengah, Provinsi Maluku, terpaksa dievakuasi ke Puskesmas Kecamatan dengan dibopong secara bergantian.

Pria berusia 54 tahun ini tidak bisa berjalan karena mengalami sakit pada bagian kakinya. Karena kondisinya semakin parah, pihak keluarga memutuskan untuk membawa Thadius ke puskesmas agar mendapatkan pengobatan medis.

Tidak ada kendaraan yang bisa sampai puskesmad di Maraina, sehingga warga membawa Thadius dengan cara dibopong menempuh perjalanan selama 4hari.
Upaya menolong pasien tidak saja datang dari warga negeri Maraina tetapi juga warga Kaloa,Hatuolo, dan Manusela. Tekad warga hanya satu, Thadius Ilela bisa mendapat perawatan mumpuni agar sembuh.
 

Baca juga: Setelah 11 Tahun, Jalan Rusak di Mekarsari Indramayu Diperbaiki

Evakuasi ini berlangsung dramatis. Situasi menegangkan dirasakan, saat puluhan warga ini harus bertarung nyawa menerjang derasanya aliran sungai besar sepanjang perjalanan.

Warga juga harus melintas jalan rusak dan berlumpur, melewati sejumlah titik terjal akibat longsor hingga naik turun gunung dan tebing. Butuh empat hari perjalanan dengan tingkat kesulitan yang mengancam nyawa warga.

Jalan ke desa mereka hingga kini belum dibangun. Karena itu warga berharap pemerintah membangun jalan untuk sampai ke desa Maraina dan desa-desa lainnya di wilayah Kecamatan Seram Utara.

Warga berharap pemerintah bisa melihat derita yang dialami warga pegunungan, terutama warga negeri Kaloa, Hatuolo, Maraina, dan Manusela. Sebab, kondisi seperti ini sudah dialami warga sejak puluhan tahun lamanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)