Gagal jadi Wakil Rakyat, Caleg di Garut Tembok Jalan Gang

Seorang caleg dapil 2 gagal pada Pileg 2024, menutup jalan gang di Kampung Ciarog, Desa Kersamanah, Kecamatan Kersamanah, KabupatenGarut dilakukan dengan cara ditembok permanen. (Foto: Dok. Koramil Cibatu):

Gagal jadi Wakil Rakyat, Caleg di Garut Tembok Jalan Gang

Media Indonesia • 28 February 2024 11:55

Garut: Gagal menjadi anggota DPRD, seorang caleg warga Kampung Ciarog, Desa Kersamanah, Kecamatan Kersamanah, menutup jalan gang setelah mengalami kekalahan. Penutupan itu dilakukan pada, Minggu, 25 Februari 2024, sekitar pukul 15.50 WIB, lantaran diduga suara Pemilu 2024 tidak sesuai harapan.

Berdasarkan informasi, jalan gang tersebut merupakan lahan milik orang tua caleg dan diketahui ditutup secara permanen dengan cara dibenteng menggunakan batu bata yang disusun dengan adukan semen dan pasir. Aksi tersebut dilakukan oleh calon legislatif partai Gerindra dapil 2 di Kecamatan Kersamanah.

Sebelum pencoblosan yang dilakukannya di Desa Kersamanah, caleg tersebut melakukan kontrak politik dan meminta dukungan warga supaya dipilih. Akan tetapi, setelah pemilihan hasil yang didapatkan tak sesuai harapan dan kecewa hingga melakukan aksinya itu dengan membenteng secara permanen.
 

Baca juga: RSKJ Bengkulu Siapkan 100 Kamar untuk Caleg Stres

Komandan Koramil Cibatu Kapten Inf Udin mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi langsung dengan pemilik lahan melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Namun, memang jalan ke gang telah ditutup permanen menggunakan batu bata yang disusun dengan adukan semen dan pasir.

"Hasil koordinasi via telepon bersangkutan sedang berada di Cirebon, pada intinya caleg akan membuka kembali jalan tersebut setelah silaturahmi dengan masyarakat. Rencananya dilaksanakan musyawarah pada Minggu, 3 Maret 2024. Alhamdulillah kondisi saat ini aman dan terkendali," katanya, Rabu, 28 Februari 2024.

Ia mengatakan, akibat penutupan jalan gang secara permanen tersebut, warga di Desa Kersamanah dan Desa Nanjung Jaya yang biasanya melalui jalan itu terpaksa harus melewati jalan lainnya.

"Warga yang biasanya melewati jalan gang itu mereka terpaksa harus memutar arah, tetapi dari pemilik lahan akan menyelesaikan terkait persoalan yang dilakukan secara musyawarah. Mudah-mudahan, masalah yang terjadi bisa secepatnya diselesaikan," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)