Puluhan Warga Lembang Bandung Keracunan usai Santap Makanan Hajatan

Puluhan mobil ambulans dari wilayah Lembang, Parongpong, dan sekitarnya dikerahkan untuk membawa korban ke tempat pengobatan.

Puluhan Warga Lembang Bandung Keracunan usai Santap Makanan Hajatan

Media Indonesia • 20 June 2024 14:45

Bandung: Keracunan massal kembali terjadi di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Korban mengalami gejala seperti mual, muntah, lemas dan pusing usai menyantap hidangan hajatan warga di Desa Cikahuripan, Lembang.

Kepala Desa Cikahuripan, Oman Haryanto mengungkapkan, berdasarkan hasil pendataan jumlah korban keracunan mencapai 68 orang. Saat ini mayoritas korban sudah dipulangkan setelah diberikan penanganan di beberapa tempat pelayanan kesehatan.

"Gejala keracunan dirasakan beberapa jam setelah warga mengonsumsi hidangan hajatan yang digelar pada Rabu siang, 19 Juni 2024. Petang harinya, jumlah warga yang mengeluhkan gejala terus bertambah," kata Oman, Kamis, 20 Juni 2024.

Sebelumnya terdapat kesimpangsiuran data jumlah korban keracunan, sebab sempat beredar di media sosial jumlah korban mendekati angka 100 orang, bahkan disebutkan dalam peristiwa itu menyebabkan satu korban jiwa. Namun dipastikan informasi yang beredar itu salah alias hoaks.

Oman mengaku, hingga tengah malam pihaknya masih merinci jumlah pasti korban serta menghitung warga yang sudah dipulangkan dari beberapa balai pengobatan dan rumah sakit.

"Hingga tengah malam tadi, kami masih standby untuk memastikan kondisi para korban. Sekitar pukul 10 malam, beberapa mobil ambulans memulangkan pasien yang kondisinya berangsur membaik," bebernya.
 

Baca juga: Penyebab Keracunan Massal di Kudus karena Bakteri E.Coli

Lantaran beredar informasi jika jumlah korban sangat banyak, sehingga banyak pihak terutama relawan ambulans dari beberapa wilayah turun tangan ke lokasi kejadian agar korban bisa segera dibawa ke balai pengobatan.

Sementara itu, RSUD Lembang menangani 25 orang pasien korban keracunan makanan di Desa Cikahuripan. Dari jumlah tersebut, 1 pasien dirujuk, 24 sembuh rawat jalan, dan 3 orang lainnya dirawat inap.

"Saat ini 21 orang sudah pulang dirawat jalan karena kondisi sudah membaik. Untuk tiga orang yang sekarang masih dirawat. Terdiri dari 2 dewasa dan 1 orang anak karena masih mengalami muntah dan diare," ungkap tim medis RSUD Lembang, dr M Prasetyo Putra.

Berdasarkan uji laboratorium sementara, ia menjelaskan, penyebab keracunan dipicu karena faktor bakteri dalam makanan. Namun untuk mengetahui pasti jenis bakterinya perlu dilakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan.

Adapun 9 jenis sampel makanan yang diperiksa ke Balai laboraturium kesehatan Provinsi Jabar, antara lain nasi, sop sapi, tempe oreg, kikil bumbu kuning, capcay, ayam suwir, ikan asin, sambel, dan air minum.

"Nanti kita bakal tahu, kandungan apa di dalam makanan itu yang jadi pemicu keracunan. Nanti hasilnya keluar antara 2-7 hari," terang Plt Kepala Dinkes Bandung Barat, Eriska Hendrayana.

Sedangkan dari penelusuran Dinkes Bandung Barat, warga yang mengalami gejala keracunan merupakan tamu undangan yang mengonsumsi makanan sesi kedua atau siang hari. Untuk warga yang menyantap hidangan pagi tidak mengeluhkan kondisi apa-apa.

"Setelah ditelusuri, hanya tamu undangan siang yang jadi korban keracunan. Ini lagi ditelusuri, kan menunya sama," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Bandung Barat, Nurul Rasihan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)