Wahyu Setiawan Ternyata Kader PDIP, Hasto Pede Minta Tolong Loloskan Harun Masiku

Ketua KPK Setyo Budiyanto. (Medcom.id/Candra)

Wahyu Setiawan Ternyata Kader PDIP, Hasto Pede Minta Tolong Loloskan Harun Masiku

Candra Yuri Nuralam • 25 December 2024 11:50

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap alasan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bisa menghubungi Komisioner KPU Wahyu Setiawan untuk meloloskan buronan Harun Masiku sebagai anggota DPR. Wahyu ternyata kader PDIP.

“HK (Hasto Kristiyanto) bekerja sama dengan Harun Masiku, Saeful Bahri, dan DTI (Donny Tri Istiqomah) melakukan penyuapan kepada Wahyu Setiawan dan Agustinus Tio F. Di mana diketahui Wahyu merupakan Kader PDI Perjuangan yang menjadi Komisioner di KPU,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam keterangannya di Jakarta yang dikutip Rabu, 25 Desember 2024.

Setyo menegaskan bukti keterlibatan Hasto dalam suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR ini kuat. Politikus PDIP itu bahkan beberapa kali menemui Wahyu untuk melakukan pembahasan langsung.

“Pada 31 Agustus 2019, HK menemui Wahyu Setiawan untuk meminta memenuhi dua usulan yang diajukan oleh DPP (PDIP) yaitu Maria Lestari Dapil 1 Kalbar dan Harun Masiku Dapil 1 Sumsel,” ucap Setyo.
 

Baca juga: Hasto dan Tunggakan Perkara di KPK Dinilai Bikin Persepsi Publik jadi Liar

KPK sebelumnya memperbarui poster pencarian Harun. Empat foto terbaru dia dipublikasikan ke publik.

KPK menyita mobil Harun yang terparkir selama dua tahun di sebuah apartemen di Jakarta. Kendaraan itu ditemukan pada Juni 2024.

KPK telah mengembangkan kasus Harun dengan menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Advokat sekaligus kader PDIP Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka dalam kasus ini. Keduanya diduga terlibat dalam proses suap kepada mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Namun, Hasto turut dijerat dengan pasal perintangan penyidikan. Dia diduga melakukan sejumlah cara untuk membuat perkara tidak selesai, salah satunya meminta Harun merusak ponselnya dan kabur setelah operasi tangkap tangan (OTT) digelar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)