Media Indonesia • 17 February 2024 13:47
Bandung: Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) mencatat setelah pelaksanaan Pemilu 2024 selesai, ribuan orang petugas penyelenggara tumbang dan harus mendapat perawatan. Para petugas penyelenggara pemilu tersebut sakit dengan berbagai keluhan.
Kepala Dinkes Jabar Raden Vini Adiani Dewi, mengatakan, dari pelaporan sementara yang masuk, jumlah penyelenggara pemilu yang berobat di Jabar sebanyak 2.602 orang. Kebanyakan yang berobat setelah pemilu adalah petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), Linmas, saksi, dan pengawas.
"Keluhan terbanyak yang diterima adalah mengalami kepala pusing 421 orang, lalu ISPA 138 orang, demam 192 orang dan diare ada 126 orang. Adapun yang meninggal dunia, seperti yang telah diumumkan oleh KPU Jabar, hingga kini terdapat 7 orang petugas KPPS telah meninggal dunia," jelasnya, Sabtu, 17 Februari 2024.
Menurut Vini sejak awal Pemprov Jabar, sudah mengantisipasi, juga sudah membuat SK penanggung jawab di setiap kota kabupaten, sudah membuat edaran, sudah membuat imbauan. Seperti imbauan jangan banyak merokok, jangan banyak minum kopi dan minuman berenergi, istirahat harus cukup, termasuk suasana ruangannya harus memadai.
"Namun dalam kenyataannya, mungkin ada yang berkegiatan lebih tinggi. Yang jelas usaha kami sudah maksimal, karena di semua puskesmas dan rumah sakit, sudah dipersiapkan antisipasi pascapemilihan," tambahnya.
Sementara itu kabar duka datang dari petugas pemungutan suara (PPS). Ketua KPPS 18 Kelurahan Pasirwaingi Kota Bandung, Jajang Safaat, Meninggal dunia. Dengan demikian tercatat sampai Sabtu, sudah ada 7 petugas yang meninggal. Kabar duka tersebut disampaikan di akun Instagram resmi Prokopim
Kota Bandung, @halobandung.
"Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un Pemerintah Kota Bandung turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Jajang Safaat. Beliau merupakan Ketua KPPS 18 Kelurahan Pasirwangi Kota Bandung. Semoga amal ibadah, kebaikan dan pengabdian almarhum diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Aamiin"
Sejumlah warganet pun menyampaikan bela sungkawa lewat kolom komentar pada postingan tersebut.
"Innalilahi anggota kpps pergi semangat jam Set7 pagi sudah di TPS. Pulang kerumah set7 esok hari nya dgn muka sangat lelah dan badan seperti tidak bernyawa" tulis akun @yogie.wijayaa
"Innalillahi. Turut berduka cita pahlawan demokrasi" sambung akun @ardeysubrata
Sementara itu Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung, Kahpinsn membenarkan ada petugas pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) di Kabupaten Bandung meninggal dunia di rumah sakit setelah terjatuh saat bertugas. petugas PTPS yang meninggal dunia tersebut adalah Agan, yang bertugas di TPS 30mDesa Srirahayu, Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung.
"Meninggalnya setelah pemilihan, akibat pecah pembuluh darah, kronologi penyebab meninggalnya petugas PTPS ini, awalnya, korban terjatuh. Jatuhmpada Selasa malam di hari tenang, saat penertiban
alat peraga kampanye (APK), karena almarhum ikut dalam melakukan penertiban APK," ungkapnya.
Saat itu, kata Kahpi, mungkin belum terasa, setelah selesai, almarhum pulang. Ternyata mungkin kena benturan, ia mengalami pusing dan mengeluarkan darah hingga tak sadarkan diri. Lalu, dibawa ke Rumah Sakit Majalaya.