Dinkes Yogyakarta Beri Jaminan Pelayanan bagi Pasien Gondongan

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Wardoyo. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

Dinkes Yogyakarta Beri Jaminan Pelayanan bagi Pasien Gondongan

Ahmad Mustaqim • 4 November 2024 15:48

Yogyakarta: Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memastikan telah mempersiapkan pelayanan pengobatan bagi masyarakat yang mengalami sakit gondongan, kendati kasusnya masih minim.

"Nanti pasiennya tetap mengikuti alur prosedur yang ada. Nanti dari PPK 1 ke PPK 2, maksudnya dari Puskesmas atau klinik yang sama," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Wardoyo di Yogyakarta pada Senin, 4 November 2024. 

Wardoyo mengatakan secara umum penyakit apa saja yang dialami warga selama mengikuti prosedur telah disiapkan penjaminan dan pelayanannya. Hal penting yang ditekankan yakni kemauan pasien untuk berobat. 

"Insyaallah sudah tidak ada masalah, asal orangnya mau berobat," ujarnya. 

Menurut dia, kerap kali masyarakat yang mengalami gondongan dinilai cukup diberikan ramuan herbal seperti air rebusan mengkudu. Padahal, pasien gondongan hanya butuh istirahat dan makan teratur.

"Sebenarnya untuk virus (gondongan) itu kita makan banyak dan buah insyallah sembuh sendiri. Di sini (kasus gondongan) tidak terlalu banyak, tapi ada," ucapnya. 
 

Baca juga: Kasus Gondongan di Kabupaten Malang Capai 2.001 Kurun Januari-September 2024

Gondongan merupakan infeksi yang menyerang kelenjar ludah, letaknya ada di bawah daun telinga. Walaupun mayoritas kasus dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi gondongan dapat menyebabkan komplikasi yang berakibat fatal

Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Ratni Indrawanti, mengungkapkan infeksi ini disebabkan virus paramyxovirus. Penderita akan merasakan gejala 16–18 hari lamanya. 

Pada 2–3 hari pertama, gejala yang mungkin timbul di antaranya demam, pusing, badan tidak nyaman, terkadang disertai batuk atau muntah. Gejala berikutnya yakni pembesaran pada kelenjar ludah yang terasa sakit. 

"Pembesaran ini berlangsung 5–7 hari dan bisa terjadi di dua sisi leher. Setelahnya gondongan akan mengecil dengan sendirinya," kata dia. 

Walaupun mayoritas kasus dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi tetap dapat berakibat fatal jika menjalar sampai otak dan berimplikasi terjadinya radang otak. 
 
Baca juga: Puluhan Siswa SD di Ciamis Terjangkit Gondongan

Penularan gondongan tergolong mudah, sebagian besar melalui droplet atau cipratan liur penderita yang keluar saat bersin, berteriak, atau batuk. Virus dalam droplet dapat tetap hidup selama beberapa jam sehingga memungkinkan terjadinya penularan tidak langsung. Penularan ini terjadi jika seseorang menyentuh droplet yang ada di permukaan benda, lalu menyentuh hidung atau mulut. 

Ia menambahkan, upaya preventif dapat dilakukan untuk mencegah penularan ini. Hal itu dimulai dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) perlu untuk ditegakkan agar virus segera mati dan tidak menyebar. Kedua, dapat pula dilakukan pemberian vaksin MMR, 

"Ini adalah vaksin kombinasi, bisa untuk mencegah tiga penyakit, jika pernah terjangkit gondongan dengan dibuktikan oleh tes antibodi, maka vaksinasi MMR boleh tidak diberikan," terang dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)