Debat Pamungkas Pilgub Jateng, KPU Tambah Kuota Pendukung

Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah akan melangsungkan debat pamungkas di Pilgub Jawa Tengah (foto: KPU Jawa Tengah)

Debat Pamungkas Pilgub Jateng, KPU Tambah Kuota Pendukung

Akhmad Safuan • 20 November 2024 07:14

Semarang: Debat pamungkas (ketiga) pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pemilu Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah diperkirakan berlangsung seru. Kedua pasangan calon akan habis-habisan (all out) mengeluarkan ide dan gagasan untuk meraih pundi-pundi suara calon pemilih.

Pemantauan Media Indonesia Rabu, 20 November 2024, jelang masa akhir kampanye Pilgub Jawa Tengah, pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen kian getol melakukan kampanye ke daerah-daerah untuk menyosialisasikan program dan menyerap aspirasi untuk mencari pundi-pundi suara.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah juga telah matang menyiapkan debat pamungkas bagi kedua pasangan calon di Pilgub Jawa Tengah yang digelar Rabu malam di Gedung Moeladi Doom Universitas Diponegoro (Undip Semarang) dengan menghadirkan 7 guru besar perguruan tinggi negeri di provinsi ini sebagai panelis.

"Kita telah persiapkan semua untuk pelaksanaan debat ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah nanti malam," kata Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jawa Tengah Akmaliyah.
 

Baca juga: Survei PIlgub Jateng SMRC dan Indikator Jomplang, Persepi Didesak Bongkar Data

Sesuai dengan rencana, menurut Akmaliyah, kegiatan debat publik ketiga mengangkat tema Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan dan Perlindungan untuk Masyarakat yang Sejahtera dan Toleran, ada sedikit perbedaan dibandingkan debat pasangan calon sebelumnya, yakni ada penambahan kuota pendukung yang boleh datang ke gedung tempat berlangsungnya debat yakni sebanyak 100 orang per calon.

Alasan adanya tambahan kuota pendukung, lanjut Akmaliyah, karena tempat berlangsungnya debat pamungkas pasangan calon di Pilgub Jawa Tengah ini cukup luas dan mempunyai daya tampung cukup banyak. 

"Namun tetap dengan syarat agar pendukung yang hadir agar mematuhi tata tertib," tambahnya.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto secara terpisah mengatakan untuk mengamankan dan menjaga kelancaran pelaksanaan debat Pilgub Jawa Tengah, kepolisian telah menyiagakan 700 personel kepolisian yakni terdiri dari 370 personel dari Polrestabes Semarang dan 292 personil BKO Polda Jawa Tengah.

"Kita mengharap semua berjalan lancar dan telap kondusif, jangan ada provokasi-provokasi yang sifatnya memancing emosi," ujar Artanto.

Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Wahid Abdulrahman bahwa debat pamungkas di Pilgub Jawa Tengah ini, diperkirakan masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur akan all out, karena pada debat pamungkas ini merupakan debat terakhir seperti partai final.
 
Baca juga: Logistik Pilwakot Yogyakarta Distribusikan H-1 Pencoblosan

Debat ketiga ini, demikian Wahid Abdulrahman, diyakini akan memiliki dampak besar terutama untuk menggaet pemilih yang belum menentukan pilihan (swing voter), namun masalah gagasan dan bahasa kedua pasangan calon tidak jauh berbeda dengan debat sebelumnya yakni Andika dengan pendekatan teknologi dan internasional, sedangkan Luthfi lebih condong kemasan budaya Jawa dan populis.

Sementara itu pengelola lembaga pengkajian dan survei Indonesia (LPSI) Semarang Muchamad Yulianto memprediksikan debat ketiga tidak terlalu berdampak ke pemilih, karena dari pengalaman di pilkada sebelum terutama Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tingkat pengaruh debat terakhir tidak lebih dari 25 persen dari jumlah pemilih.

Selain itu, lanjut Muchamad Yulianto, panggung debat hanya sekedar untuk menunjukan performa pribadi masing-masing calon kepada masyarakat atau pemilih, namun debat dapat menjadi ajang sosialisasi visi-misi kepada publik baik lewat media sosial maupun media mainstream. 

"Swing voter masih menunggu beberapa faktor seperti opini publik yang sering dibicarakan, ditempat tinggal, tempat kerja dan lingkungannya," imbuh dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)