Pencarian Hari ke-10, 25 Korban Ditemukan dan 4 Masih Hilang Akibat Banjir dan Longsor Pesisir Selatan

Tim SAR mengevakuasi korban meninggal banjir dan tanah longsor di Pesisir Selatan. (MGN/Bonar Harahap)

Pencarian Hari ke-10, 25 Korban Ditemukan dan 4 Masih Hilang Akibat Banjir dan Longsor Pesisir Selatan

Media Indonesia • 17 March 2024 16:04

Pesisir Selatan: Memasuki hari ke-10 pencarian korban banjir dan longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan mencatat total jumlah korban yang ditemukan meninggal dunia per Sabtu, 16 Maret 2024, sebanyak 25 orang. 

Korban ke-25 yang ditemukan adalah AZ, anak perempuan berusia lima tahun, warga Nagari Gantiang Mudiak Utara, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Sedangkan 4 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pesisir Selatan Defrisiswardi mengatakan, operasi pencarian dan penyelamatan telah melalui hari terakhir perpanjangan masa operasi selama tiga hari. Terkait pencarian 4 orang yang masih hilang, selanjutnya akan dibicarakan dengan keluarga korban dan pimpinan daerah.

Dengan penambahan korban yang ditemukan di Pesisir Selatan hari ini, total korban banjir dan longsor di wilayah Sumatra Barat mencapai 28 korban meninggal dunia terdiri dari 25 orang warga Kabupaten Pesisir Selatan dan tiga orang warga Kabupaten Padang Pariaman serta korban hilang sebanyak 4 orang.

Sementara proses pencarian dan penyelamatan korban hilang di Pesisir Selatan masih dilaksanakan oleh tim gabungan, Basarnas, dan para relawan, proses pendataan kerusakan infrastruktur dan rumah warga terdampak juga dilaksanakan beriringan.
 

Baca juga: Banjir Akibat Tanggul Jebol, Jalur Pantura Demak-Kudus Lumpuh

Hal ini sesuai dengan arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Banjir dan Longsor Provinsi Sumatra Barat di Kantor Gubernur Sumatra Barat, Kota Padang, Senin, 11 Maret 2024.

Kepala BNPB mendorong agar upaya pendataan kerusakan infrastruktur dapat diakselarasi sehingga pembangunan rumah relokasi dapat segera dilakukan agar masyarakat terlalu lama menunggu.

Merespons hal tersebut, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah datang langsung ke Sumatra Barat guna memimpin Rapat Koordinasi Pendataan Rumah Rusak Terdampak Banjir Longsor Sumatra Barat pada Sabtu, 16 Maret 2024.

Berdasarkan hasil kaji cepat BPBD Provinsi Sumatra Barat tercatat kerusakan rumah warga akibat banjir dan longsor antara lain 1.051 rumah rusak berat, 725 rumah rusak sedang, dan 1.661 rumah rusak ringan. Selain rumah, banjir dan longsor juga menyebabkan 54 rumah ibadah terdampak, 41 jembatan rusak, 13 saluran irigasi rusak, 29 fasilitas pendidikan terdampak, 64 ruas jalan terdampak, 1,09 juta ha lahan terdampak, 81 fasilits umum dan kantor terdampak, 4 unit sarana kesehatan terdampak, dan 2.221 ekor hewan ternak terdampak. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)