Kepala Disnakkan Boyolali Lucia Dyah Suciati mendukung langkah evaluasi soal penyerapan susu dalam negeri secara menyeluruh oleh Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS). (MI/Widjajadi)
Widjajadi • 13 November 2024 20:56
Boyolali: Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali (Disnakkan) menunggu keseriusan Industri Pengolahan Susu (IPS) menyerap total produksi susu lokal, sebagai tindak lanjut rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta pada Senin, 11 November 2024.
"Besok (Kamis, 14 November) kan Mentan Amran melakukan kunjungan kerja ke Pasuruan, Jatim, untuk mengevaluasi sekaligus memantau kesungguhan IPS dalam menyerap produksi susu lokal dari petani dan peternak sapi perah," ucap Kepala Disnakkan Boyolali, Lucia Dyah Suciati, usai mendampingi kunjungan Ombudsman RI di rumah pengepul susu Pramono di Desa Singosari, Mojosongo, Boyolali, Rabu, 13 November 2024.
Menurutnya, evaluasi dari Menteri Pertanian Amran sangat ditunggu, mengingat masa depan ekosistem susu perah di Boyolali yang melingkupi petani dan peternak susu, serta peloper dan pengepul susu ditentukan pada kunjungan kerja Kementan yang dibersamai Asosiasi Industri Pengolah Susu (AIPS) di Pasuruan.
Seperti diketahui, usai bertemu dengan pengusaha pengolahan susu, Amran Sulaiman langsung menangguhkan izin impor 5 perusahaan susu, yang dinilai belum menyerap produksi susu dalam negeri secara optimal.
"Jadi kita sangat mendukung sekali langkah tegas Mentan Amran. Jika dari 5 IPS yang ditangguhkan izinnya ternyata belum menunjukkan bukti pada pertemuan evaluasi Pasuruan, ada konsekuensi pencabutan izin permanen," sergah Lucia.
Dia mengungkapkan, IPS tanpa pengepul susu jelas tidak jalan. Begitu halnya pengepul serta peloper tanpa petabi atau peternak juga tidak jalan. Karena itu diharapkan ekosistem susu harus tumbuh sehat bersama, agar pertumbuhan susu dalam negeri semakin baik.
Baca juga: Koperasi dan Pengepul di Jatim Buang Susu Sejak Oktober |