Kafe dan Resto di Kota Bandung Diminta Kelola Sampah Sendiri

Ilustrasi sampah. Lampost/Putri Purnama

Kafe dan Resto di Kota Bandung Diminta Kelola Sampah Sendiri

Media Indonesia • 23 January 2024 14:38

Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar), meminta pengusaha kafe dan resto mengolah sampah secara mandiri. Hal itu sebagai upaya mengurangi timbulan sampah di Kota Bandung, yang hingga saat ini masih terjadi pembatasan pembuangan sampah ke TPA Sarimukti.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi, mengatakan, komposisi sampah di kafe dan resto 50-60% merupaka sampah organik dan sisanya masih memiliki nilai jual untuk diolah, misalnya botol minum kemasan.

"Sampah residu yang dihasilkan oleh tempat kuliner itu sangat minim, perkiraannya jika dikirim ke TPS hanya sekitar 10 persen," ujar Dudy pada kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Sampah bagi Pengurus Kafe dan Resto di Bandung, Selasa, 23 Januari 2024.

Dudy pun mengajak para pengusaha mampu mengolah sampah mulai dari sumbernya. Bahkan kafe dan resto diupayakan untuk zero waste. Meskipun di lapangan masih ditemukan sampah yang bercampur, ia meminta pengusaha kafe dan resto bersama-sama mengelola sampah dari sumbernya.
 

Baca juga: Sampah Durian di Bangka Capai 8 Ton per Hari

"Saya berharap para pengusaha di Kota Bandung mampu mereplikasi berbagai success story pengusaha lainnya. Sehingga mampu menerapkan dengan maksimal sebagai upaya pengurangan sampah," tambahnya.

Di sisi lain,Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bandung, Salman Faruq, mengungkapkan, kesadaran warga Kota Bandung mengelola sampah mulai meningkat siginifikan. Saat ini terjadi penurunan produksi sampah baik dari pemukiman maupun non pemukiman yang awalnya 0,63 kg per orang dan per hari, sekarang hanya 0,54 kg per orang dan per hari.

"Ini mengindikasikan bahwa tumbuh kesadaran tiap orang untuk bijak dalam mengelola sampah. Perlunya sosialisasi dan gerak nyata dalam mengelola sampah ketika saat ini terjadi pembatasan mengirimkam sampah ke TPA Sarimukti," jelasnya.

Di Kota Bandung lanjut Salman, produksi sampah yang dihasilkan sekitar 1.300 ton per hari, 60 persennya sampah rumah tangga dan 40 persen non rumah tangga. Pada Januari 2024, ada pembatasan ke TPA Sarimukti yaitu 50 persen pengiriman sampah atau 628 ton per hari, hanya boleh sampah residu.

"Saat ini ada 58 hotel dan 3 restoran yang sudah mengolah sampah secara mandiri. Kita harap para pengusaha lainnya mampu menduplikasikan gerakan ini," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)