RSHS Bandung Sanksi Peserta PPDS Pelaku Perundungan

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Medcom.id/ Roni Kurniawan

RSHS Bandung Sanksi Peserta PPDS Pelaku Perundungan

Media Indonesia • 21 August 2024 14:40

Bandun: Kasus perundungan (bullying) yang dialami mahasiswa program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, juga mendapat perhatian khusus dari RSHS. Ini dibuktikan dengan diberikannya sanksi tegas terhadap pelaku kasus perundungan tersebut.

"Kami telah mengumpulkan seluruh mahasiswa PPDS, mahasiswa telah diberi peringatan untuk tidak melakukan perundungan. Dan semua sudah sepakat (tidak ada perundungan). Ancaman saya, saya keluarkan kalau ada pelanggaran berat. Yang berat itu mukul, pokoknya yang mencederai, tidak ada lagi ampun dan semua sepakat bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi," tegas Direktur Utama RSHS Rachim Dinata Marsidi, Rabu, 21 Agustus 2024.

Menurut Rachim, saat ini ada sekitar 1.000 mahasiswa PPDS dari 22 program studi (prodi) di RSHS Bandung. Dia memastikan, seluruh mahasiswa PPDS sudah berkomitmen untuk tidak melakukan perundungan. Sanksinya adalah keluar kalau ditemukan adanya perundungan lagi. 

"Kalau saya keluarin sekolahnya keluar juga, karena saya sudah sepakat dengan dekan bahwa tidak ada bullying di RSHS," ungkap Rachim.

Sebelumnya lanjut Rachim, 10 orang telah dijatuhi sanksi karena melakukan perundungan selama PPDS bedah saraf di RSHS. Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) memberi hukuman bertingkat, tiga kategori dari sanksi berat, sedang hingga ringan pada para terduga pelaku. Adapun sanksi terberat yakni pemutusan studi bagi dua pelaku bullying yang melakukan pelanggaran kategori berat.
 

Baca juga: Perundungan di Dunia Kedokteran, Unpad Pecat Tiga Residen Senior

"Dua orang PPDS dikembalikan ke fakultas dan itu hak saya. Dua itu sudah berproses, jadi saya tinggal melanjutkan saja, tapi saya harus memberikan efek jera ke yang lainnya karena pelanggarannya berat," ucap Rachim.

Rachim memastikan, seluruh proses pembelajaran mahasiswa PPDS diawasi ketat oleh dosen. Selain diawasi, RSHS juga tidak segan melapor ke pihak berwajib jika kembali menemukan pelanggaran berat dalam proses PPDS.

"Dosen yang mengawasi mereka. Mereka yang akan mengawasi belajar dan akan dipantau lebih ketat," jelas dia.

Sementara itu Wakil Dekan 1 Fakultas Kedoketran Unpad, Ruswana Anwar, melalui keteranganya mengatakan, Fakultas Kedokteran Unpad dan RSHS, sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk mencetak SDM yang berkualitas di bidang Kesehatan.

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia, sangat miris dan prihatin dengan fenomena bullying yang terjadi di lingkungan Pendidikan spesialisasi di Indonesia khususnya di Departemen Bedah Saraf. Upaya pemberantasan telah dan terus dilakukan sejak lama, tapi belum membuahkan hasil yang menggembirakan, terjadi, dan terjadi lagi.
 
Baca juga: Polisi Bentuk Tim Khusus Usut Kematian Mahasiswa PPDS Undip

"Upaya preventif dan treatment sudah dilakukan berulang kali, sebagai contoh preventif yang dilakukan adalah, membentuk komisi disiplin, etika dan anti kekerasan Fakultas Kedokteran RS Hasan Sadikin. Membuat buku pedoman sanksi kekerasan dan bullying," terang Ruswana.

Lalu lanjut Ruswana, membuat pakta integritas antikekerasan dan bullying. Setiap peserta didik saat mereka masuk (dalam orientasi awal pendidikan) dan pakta integritas itu ditandatangani di hadapan dekan, direktur, dan disumpah. Apabila ke depan melakukan pelanggaran, treatment atau sanksi yang telah dan akan diberikan khususnya di Departemen Bedah Saraf adalah pemutusan studi para pelaku bullying (katagori pelanggaran berat) dan perpanjangan studi pelaku bullying dengan kategori ringan serta sedang. Surat peringatan dan teguran juga diberikan kepada kepala departemen dan ketua prodi serta pemberian sanksi berat pada dosen pelaku bullying.

"Artinya upaya telah dilakukan oleh pimpinan RSHS, Fakultas Kedokteran Unpad, bahkan sampai universitas, tapi kejadian kekerasan bullying masih saja terjadi. Yang jelas kami tidak akan lelah dan akan terus untuk memberantas bullying di lingkungan FK Unpad dan RS Hasan Sadikin," tegas Ruswana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)