Rekan Sejawat hingga Pemilik Kos Diperiksa terkait Kematian Mahasiswi PPDS Undip

Pusara dokter Aulia Risma Lestari, 30, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang bunuh diri. (MGN/Bambang Mujiono)

Rekan Sejawat hingga Pemilik Kos Diperiksa terkait Kematian Mahasiswi PPDS Undip

Media Indonesia • 16 August 2024 18:27

Semarang: Polisi masih mendalami kasus dugaan perundungan (bullying) hingga mengakibatkan dokter Aulia Risma Lestari, 30, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, bunuh diri. Sejumlah saksi dan barang bukti serta CCTV diperiksa untuk mengungkap kasus ini.

Rekan sejawat, pemilik kos, hingga sejumlah pihak tengah dimintai keterangan polisi, terkait dengan kasus dugaan perundungan hingga mengakibatkan dokter Aulia Risma Lestari, nekat bunuh diri.

"Hingga kini kita sudah memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti yang ditemukan petugas di kamar kos korban tewas akibat bunuh diri," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Semarang Komisaris Andika Dharma Sena, Jumat, 16 Agustus 2024.

Selain meminta keterangan pemilik kos dan rekan kerja almarhum, lanjut Andika Dharma Sena, serta memeriksa barang bukti yang diperoleh petugas di lokasi kejadian, polisi juga memeriksa CCTV yang ada di lokasi kejadian untuk mencocokkan semuanya. Namun sejauh ini belum dapat disimpulkan hasil pendalaman yang dilakukan oleh penyidik.
 

Baca juga: Layanan di RSUP Kariadi Semarang Terdampak Pembekuan PPDS Anestesi Undip

Langkah diambil kepolisian ini, ungkap Andika Dharma Sena, masih ada serangkaian pemeriksaan dan melacak bukti lainnya. Termasuk pendalaman guna mengungkap dugaan perundungan dengan memeriksa buku harian yang ditinggalkan korban. Bukti itu akan disinkronkan dengan semuanya, termasuk obat-obatan untuk mengungkap kemungkinan yang diderita korban.

"Kita minta agar publik tidak langsung berasumsi soal dugaan perundungan sebelum hasil penyidikan polisi selesai, karena ada keterangan dari saksi bila korban kesulitan menjalani studi di Undip Semarang," ujar Andika Dharma Sena.

Dalam hal ini, menurut Andika Dharma Sena, semua harus didalami terlebih dahulu karena yang bersangkutan juga sering curhat dan bercerita kepada ibunya. Namun, hingga kini belum diketahui pembelajarannya serta buku-bukunya juga akan dicek. 

"Kita dalami semuanya," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)