Presiden Joko Widodo mengukuhkan 76 pelajar menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendara Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024, di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. (Dok.BPMI Setpres)
Roni Kurniawan • 15 August 2024 22:30
Sumedang: Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sumedang, Asep Tatang Sujana, menyebut orang tua Sofia Sahla, salah satu anggota Paskibraka putri yang bertugas di IKN Nusantara, kecewa atas kebijakan pemerintah yang mensyaratkan lepas hijab saat pengukuhan.
Kekecewaan itu timbul lantaran cara berpakaian Sofia Sahla yang sejak kecil dibiasakan berjilbab justru harus membuka hijabnya sebagai bagian dari aturan saat pengukuhan anggota paskibraka di IKN.
"Anak pakai jilbab itu bukan kemarin. Sejak kecil ditanamkan nilai-nilai keislaman, tidak ujug-ujug pakai jilbab. (Orang tua Sofia Sahla) kecewa," ucap Asep Tatang, Kamis, 15 Agustus 2024.
Di sisi lain, Asep mengaku aneh dengan aturan yang diterapkan tersebut. Katena sejak awal tidak ada pembahasan soal lepas jilbab untuk calon anggota Paskibraka putri sejak proses seleksi hingga pelatihan.
"Enggak ada pembahasan soal lepas jilbab tahunya pada saat setelah pengukuhan aneh termasuk anak kita tidak berjilbab sehari-hari memang berjilbab," tuturnya.
Baca juga: PP Aisyiyah Sebut Pelarangan Hijab Paskibraka Putri Tak Manusiawi |