Setahun Beroperasi, PLTSa Putri Cempo Solo Disebut Bawa Dampak Negatif

TPA (tempat pembuangan akhir) Putri Cempo Solo.

Setahun Beroperasi, PLTSa Putri Cempo Solo Disebut Bawa Dampak Negatif

Triawati Prihatsari • 28 October 2024 20:36

Solo: Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo diprotes warga sekitar, Kampung Jatirejo, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, karena memberikan dampak negatif pada lingkungan. Diketahui, PLTSa Putri Cempo merupakan salah satu proyek prioritas Gibran Rakabuming Raka saat menjadi Wali Kota Solo.

PLTSa Putri Cempo Solo diresmikan Gibran pada Oktober 2023. Kini, setelah beroperasi hampir satu tahun, warga sekitar PLTSa mengeluhkan dampak negatif pada lingkungan akibat operasional pengolahan sampah menjadi listrik.

Beberapa keluhan yang dialami warga sekitar PLTSa yakni polusi udara hingga menyebabkan sesak nafas, kebisingan suara, pencemaran limbah abu padat hitam hingga limbah cair yang menyebabkan tumbuhan mati. Terkait hal itu, warga menuntut agar pengelola segera menyelesaikan masalah tersebut. 

Selain itu, warga juga minta dilakukan pertemuan dengan pihak pengelola untuk mencapai kesepakatan atas operasional PLTSa tersebut.

Ketua Paguyuban Pemulung Putri Cempo, Karni mengungkapkan, pihaknya baru pertama kali melakukan pertemuan dengan pihak PT SCMPP, pada Senin, 28 Oktober 2024.

"Katanya sudah (mengatasi keluhan wargal. Yang limbah cair dibuatkan kotak besar. Limbah padat warna hitam itu dijual, laku katanya," ujarnya di Solo, Senin.
 

Baca juga: TPA Temanggung Akan Diubah Menjadi TPST

Ditambahkan warga Jatirejo, Slamet, tuntutan untuk bertemu dengan pengelola PLTSa telah disetujui. Ke depan, ia memastikan warga akan mengawasi tindak lanjut dari pengelola PLTSa yakni PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP).

"Nanti kalau ada agenda pertemuan, kita lihat sebulan ke depan tindak nyata dari PT seperti apa nanti bisa kami simpulkan pas ada pertemuan," beber dia.

Di sisi lain, Asisten Pembangunan Ekonomi Sekretaris Daerah (Setda) Solo, Gatot Sutanto menjelaskan, pengelola PLTSa Putri Cempo telah melakukan perbaikan dalam pengelolaan limbah. Yakni limbah cair berupa air kondensat yang sebelumnya luber hingga mengalir ke sungai sudah ditanggulangi dengan membuat tampungan berukuran lebih besar. 

Kemudian, lanjutnya, PT SCMPP juga telah menanam tumbuhan bambu di area pembuangan limbah padat dan mengganti alat berat penyebab sampah berterbangan.

"Kami juga sudah memfasilitasi pertemuan antara warga dengan pengelola. Warga menginginkan selain karena adanya gangguan juga ada yang dikeluhkan, juga pengin ada rembukan. Tadi sudah dicoba dan memang salah satunya komunikasi," terangnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)