Intensitas Erupsi Gunung Lewotobi Masih Tinggi, Radius 6 Kilometer Disterilkan

Flores Timur: Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, masih terus erupsi. Bahkan, intensitas letusan dilaporkan masih tinggi.

Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bersama Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur telah mensterilkan radius 6 kilometer dari puncak kawah dari aktivitas masyarakat maupun wisatawan.

Kadis Kominfo Kabupaten Flores Timur Hery Lamawuran mengatakan selama Jumat, 19 Januari 2024, pukul 06.00-12.00 Wita terjadi lima kali letusan dengan ketinggian abu antara 300-500 meter dari puncak kawah.

"Di bagian timur laut termati aliran lava sejauh 3.700 meter dari pusat erupsi. Erupsi disertai awan panas guguran sejauh lebih kurang 2.000 meter ke arah utara," kata Hery Lamawuran mengutip laporan PVMBG.
 

Baca juga: Bandara Minangkabau Kembali Tutup Akibat Erupsi Marapi

Masih tingginya intensitas letusan membuat warga yang bermukim di desa-desa di sekitar gunung terus mengungsi, total pengungsi sampai Jumat mencapai 6.253 orang. Para pengungsi berasal dari 8 desa terdampak letusan gunung setinggi 1584 meter di atas permukaan laut tersebut.

Desa-desa itu ialah Dulipali, Nobo, Nurabelen, dan Riangrita di Kecamatan Ile Bura, serta empat desa di Kecamaan Wulanggitang yakni Nawokote, Hokeng Jaya, Klantalo, dan Boru.

Pengungsi ditampung di tenda pengungsian yang tersebar di tenda pengungsian, rumah warga dan fasilitas umum. Ada juga warga yang mengungsi ke kecamatan lainnya yang jauh dari jangkauan tim relawan seperti di Kecamatan Titehena, Kecamatan Demon Pagong, Kecamatan Ile Mandiri, Kecamatan Larantuka, Kecamatan Solor Barat dan Kabupaten Sikka.

Menurut Hery, pemerintah daerah mengalami kendala dalam penanganan dan pelayanan yang diberikan kepada pengungsi di luar wilayah Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang.